Rabu 07 Jun 2017 04:08 WIB

Seorang Pelajar Asal Aljazair Serang Polisi di Paris

Rep: Dyah Ratna Metha Novia/ Red: Andri Saubani
Dua petugas berjaga di depan Katedral Notre Dame di Paris, Prancis setelah terjadi penyerangan terhadap seorang polisi pada Selasa (6/6).
Foto: EPA/Yoan Valat
Dua petugas berjaga di depan Katedral Notre Dame di Paris, Prancis setelah terjadi penyerangan terhadap seorang polisi pada Selasa (6/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Seorang pria bersenjata dengan sebuah palu berteriak, “Ini untuk Suriah." Ia meneriakkan kalimat itu sebelum  menyerang petugas polisi pada Selasa (6/6), di luar Katedral Notre Dame Prancis di Paris.

Penyerang tersebut mencederai satu polisi sebelum dia ditembak dan dilukai oleh petugas lainnya. Kantor Kejaksaan Paris langsung mulai penyelidikan kontra-terorisme.

Menteri Dalam Negeri Gerard Collomb mengatakan, penyerang tersebut membawa kartu identitas seorang pelajar Aljazair. "Informasi awal mengindikasikan penyerang telah bertindak sendiri, katanya, Selasa, (6/6).

Puluhan polisi bersenjata menutup area tersebut. Katedral Notre Dame yang dikunjungi oleh jutaan turis setiap tahun dikunci sementara pasukan keamanan mengamankan daerah tersebut.

Ini merupakan serangan pertama sejak Presiden Emmanuel Macron memenangkan pemilu.  Lawan-lawan Macron menyebut dia orang yang lemah saat kampanye pemilihan presiden. "Situasi terkendali, satu polisi terluka, penyerang tersebut dinetralkan dan dibawa ke rumah sakit, "kata polisi Paris di Twitter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement