REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Dua diplomat Pakistan yang bertugas di kantor konsulat di kota Jalalabad, Afganistan timur, hilang sejak Jumat (16/6). Keduanya dilaporkan hilang saat berangkat lewat jalan darat ke negara mereka.
Departemen luar negeri Pakistan menyatakan tidak mau berprasangka tentang yang mungkin berada dibalik peristiwa itu. Namun, berbagai kelompok garis keras bermarkas di Afghanistan pada masa lalu menyasar diplomat.
"Pakistan meminta pemerintah Afghanistan melakukan semua yang dapat dilakukan untuk memastikan penemuan segera pejabat kami dan membawa pelaku kejahatan keji itu ke pengadilan," kata pernyataan kementerian luar negeri.
Afghanistan membentuk tiga kelompok penyelidik berbeda untuk menelusuri kejadian tersebut. Hubungan Pakistan dan Afganistan tegang dalam beberapa tahun belakangan. Kedua negara saling tuduh tidak cukup bekerja untuk mengatasi gerilyawan Taliban Pakistan dan Afganistan.
Afganistan menuduh Pakistan menutup mata terhadap komandan Taliban Afganistan bermarkas di dalam perbatasannya dan mendukung kelompok garis keras tersebut. Hal ini disangkal Pakistan.
Pakistan menyatakan Afganistan tidak cukup berbuat untuk menangani gerilyawan Taliban Pakistan, yang diusir dari Pakistan, tapi masih melakukan serangan melintasi perbatasan tersebut.
Jalalabad, ibu kota propinsi Nangarhar, adalah pusat sibuk perdagangan sekitar 70 kilometer dari perlintasan utama Perbatasan dengan Pakistan, tempat Afganistan mengimpor sebagian besar barangnya.
Propinsi itu dihuni berbagai kelompok garis keras, termasuk Taliban Pakistan dan Afghanistan. Dalam beberapa tahun belakangan, ISIS menunjukkan kehadirannya di Nangarhar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
