Senin 19 Jun 2017 11:08 WIB

Kebakaran Apartemen London Disebabkan Kelalaian

Rep: PUTI ALMAS/ Red: Indira Rezkisari
Sisa bangunan apartemen Greenfell Tower yang terbakar di Kensington Utara, London, (14/6).
Foto: EPA
Sisa bangunan apartemen Greenfell Tower yang terbakar di Kensington Utara, London, (14/6).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Wali Kota London, Inggris Sadiq Khan mengatakan kebakaran yang terjadi di apartemen Grenfell Tower pada Rabu (14/6) dini hari lalu disebabkan oleh kelalaian manusia. Ia menilai insiden tragis itu dapat dicegah, jika antisipasi dilakukan secara baik dan benar.

Kelalaian itu menurut Khan telah terjadi selama bertahun-tahun. Dalam kebakaran apartemen yang terletak di wilayah utara Kensington itu, setidaknya 58 orang dilaporkan tewas dan hingga kini 18 orang yang terluka masih menerima perawatan di rumah sakit. Sementara, sembilan diantaranya berada dalam kondisi kritis.

"Kebakaran di apartemen Grenfell Tower adalah kecelakaan yang disebebakan kelalaian selama bertahun-tahun. Ini memerlukan upaya bersama untuk mencegah kejadian serupa kembali terjadi," ujar Khan dalam sebuah pernyataan, dilansir BBC, Senin (19/6).

Sejumlah pengamat sebelumnya mengatakan ada kemungkinan beberapa alat yang terpasang dalam bangunan apartemen itu menyebabkan api menyebar dengan cepat. Grenfell Tower sebelumnya diketahui baru saja direnovasi, pada tahun lalu, di mana perbaikan mesin pemanas dilakukan.

Meski demikian, Khan menilai bahwa bangunan apartemen yang berdiri sekitar 1960 hingga 1970 lalu itu mungkin tidak layak sejak awal dibuat. Nampaknya, fasilitas penyelamatan dan keamanan khususnya untuk antisipasi kebakaran tak tersedia.

Pemerintah Inggris kemudian mengumumkan pernyataan bahwa semua orang yang menderita kerugian karena kehilangan tempat tinggal mereka dalam insiden itu akan menerima ganti rugi. Setidaknya, para penghuni Grenfell Tower mendapatkan 5.000 poundsterling.

Hingga saat ini, operasi penyelamatan di Grenfell Tower masih dilakukan oleh tim dari Kepolisian Metropolitan London. Dalam sebuah keterangan, disebutkan bahwa kemungkinan jumlah korban tewas masih dapat meningkat.

"Ada kemungkinan masih ada jenazah lainnya yang kami temukan dalam bangunan apartemen. Kondisi kerusakan dalam gedung membuat proses evakuasi masih terkendala dan membutuhkan waktu cukup lama untuk menyelesaikannya," jelas komandan polisi London, Stuart Cundy.

Sementara itu, anggota dewan untuk Kensington serta Chelsea telah menerima kritik tajam atas penanganan kebakaran. Banyak warga yang menilai bahwa para pejabat dalam kondisi ini tidak dapat memberikan dukungan, serta informasi cukup bagi mereka seperti keluarga dan kerabat penghuni apartemen yang membutuhkan.

Kemudian, banyak yang juga memprotes tidak hadirnya tim manajemen pengelola Grenfell Tower. Setelah insiden berlangsung, tak sedikitpun pernyataan yang diberikan atas tragedi itu.

Selain Kepolisian Metropolitan London, tim dari otoritas lainnya saat ini akan dikerahkan untuk membantu investigasi kebakaran Grenfell Tower. Pada Ahad (18/6), sejumlah tim dari pegawai negeri sipil terlihat berada di lokasi kejadian untuk mengawasi dan memeriksa apa yang diperlukan untuk penyelidikan.

Perdana Menteri Inggris Theresa May sebelumnya mengatakan investigasi secara menyeluruh diperlukan untuk mencari tahu penyebab kebakaran yang sebenarnya. Hasil penyelidikan nantinya juga dapat menjadi langkah antisipasi dalam mencegah bencana serupa terjadi kembali.

"Kami juga akan melakukan berbagai hal untuk membantu semua korban yang terkena dampak dalam kebakaran di grenfell Tower, yang harus melalui waktu-waktu sulit mereka, hingga beberapa tahun ke depan," kata May menambahkan.

sumber : Center
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement