Kamis 22 Jun 2017 16:31 WIB

Empat Orang Ditahan Terkait Serangan Teror Stasiun Brussel

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas berjaga di depan Central Station di Brussels, Belgia, setelah sebuah ledakan terjadi, Rabu (21/6).
Foto: AP
Petugas berjaga di depan Central Station di Brussels, Belgia, setelah sebuah ledakan terjadi, Rabu (21/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Otoritas berwenang Belgia telah menangkap dan menahan empat orang yang diduga terkait dengan serangan bom di Stasiun Utama Brussels, pada Rabu (21/6). Sebelumnya, pascaserangan teror tersebut, aparat keamanan Belgia telah menewaskan satu pelaku.

"Seorang hakim telah memerintahkan pencarian empat rumah di berbagai distrik di Brussels, termasuk distrik Molenbeek di mana pengebom Oussama Zariouh (tinggal)," kata jaksa federal mengungkapkan dalam sebuah pernyataan.

Hakim, pada Kamis (22/6), akan menentukan apakah akan memperpanjang masa penahanan mereka. Bila tak terbukti terlibat dalam aksi teror di Stasiun Utama Brussels, keempatnya kemungkinan akan dibebaskan.

Sebuah bom berdaya ledak rendah di Stasiun Utama Brussels, mengejutkan warga di sana pada Rabu. Sejumlah saksi mengaku pelaku pengeboman sempat berteriak "Allahuakbar" sebelum ledakan terjadi. Hanya beberapa saat setelah ledakan, tentara yang berjaga di stasiun segera menembak mati pelaku.

Pelaku pengeboman diketahui bernama Ousama Zariouh. Ia tinggal di distrik Molenbeek dan berasal dari Maroko.

Akibat ledakan bom tersebut, aktivitas di stasiun dan sekitarnya dihentikan. Pertokoan dan restoran pun ditutup sementara demi alasan keamanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement