Jumat 23 Jun 2017 06:21 WIB

Populasi Dunia pada 2050 Diprediksi Tembus 9,8 Miliar

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ani Nursalikah
Populasi Dunia (ilustrasi)
Populasi Dunia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Populasi dunia saat ini berjumlah 7,6 miliar orang. Angka tersebut diprediksi akan terus bertambah. Departemen Ekonomi dan Sosial PBB menghitung pada 2050 populasi dunia akan mencapai angka 9,8 miliar dimana India menjadi negara dengan warga terbanyak memadati bumi.

"Angka tersebut terus meningkat mencapai 11,2 miliar pada 2100," kata Direktur Divisi Populasi PBB, John Wilmoth seperti dinukil laman Aljazirah, Jumat (23/6).

India disebut-sebut bakal menyumbang populasi terbanyak. Populasi India bahkan diprediksi akan menyusul Cina pada 2024. Saat ini Cina memiliki total penduduk yang tidak jauh berbeda dengan India. Penduduk Cina berjumlah 1,4 miliar sementara India sebanyak 1,3 miliar

Meroketnya pertumbuhan penduduk tidak hanya dirasakan India. Negara Afrika semisal Nigeria diprediksi bakal menjadi negara terpadat ketiga pada 2050 menggantikan Amerika Serikat.

John mengatakan, secara keseluruhan, negara-negara di Afrika akan menyumbang separuh populasi manusia di bumi. Hal ini mengingat pertumbuhan penduduk di kawasan tersebut yang dikenal cepat. Dia mengungkapkan, Afrika memiliki tingkat kelahiran sebesar 4,7 per wanita disana.

John mengatakan, pada 2050 separuh penduduk dunia akan terkonsentrasi pada sembilan negara, yakni India, Nigeria, Kongo, Pakistan, Ethiopia, Tanzania Amerika Serikat, Uganda dan Indonesia. John mengatakan, negara-negara tersebut masuk dalam kategori negara dengan pertumbuhan penduduk yang drastis.

"Sekitar 83 juta orang bertambah setiap tahun dan tren ini diperkirakan akan terus berlanjut bahkan dengan asumsi tingkat kesuburan yang akan terus menurun," kata John.

Angka kahiran di negara-negara tersebut berbanding terbalik dengan Eropa. Bahkan, John mengatakan, populasi negara-negara di Eropa cenderung menurun dalam beberapa dekade mendatang.

"Eropa memiliki tingkat kelahiran terendah dengan perkiraan 1,6 kelahiran dari setiap wanita dalam beberapa waktu terakhir," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement