Sabtu 24 Jun 2017 17:13 WIB

Pemerintah Malaysia: Serangan Teroris di Makkah Lebih Tragis

Red: Nur Aini
Lokasi pengebom bunuh diri yang diduga menargetkan Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Jumat (23/6).
Foto: STR/EPA
Lokasi pengebom bunuh diri yang diduga menargetkan Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Jumat (23/6).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALALUMPUR -- Pemerintah Malaysia mengutuk sekeras-kerasnya serangan bom bunuh diri yang terjadi di Kota Suci Makkah pada Jumat (23/6) yang berdekatan dengan Masjidil Haram. "Serangan ini telah mencederai 11 orang termasuk lima orang petugas Polisi Arab Saudi. Hingga kini tidak ada rakyat Malaysia dilaporkan terlibat dalam serangan tersebut," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Malaysia, Datin Nirvana Jalil di Kuala Lumpur, Sabtu (24/6).

Dia mengatakan pemerintah Malaysia menyampaikan duka cita dan simpati kepada pemerintah, rakyat Arab Saudi, dan keluarga korban yang menjadi korban dalam serangan ini. "Serangan teroris ini adalah lebih tragis karena berlangsung dalam bulan Ramadhan," katanya.

Dia mengatakan terorisme merupakan ancaman global dan serangan di Makkah ini sekali lagi menunjukkan pentingnya masyarakat internasional bersatu dalam menanganinya. Kementerian Luar Negeri Malaysia melalui Konsulat Jenderal Malaysia di Jeddah, Arab Saudi akan terus memantau situasi ini.

Lima orang, termasuk seorang perempuan ditangkap aparat keamanan terkait dengan rencana bom bunuh diri yang gagal dilakukan di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Menurut juru bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, Mansour al-Turki, kelima tersangka itu ditangkap dalam operasi keamanan di kota suci Makkah, menurut situs berita Al-Arabiya, Sabtu (24/6).

Sebelumnya dilaporkan Kepolisian Arab Saudi, Jumat (23/6), sukses menggagalkan sebuah rencana serangan teroris terhadap Masjidil Haram, tempat suci umat Islam. Stasiun televisi berita Al-Ekhbaria, mengutip pejabat kementerian dalam negeri, mengabarkan 11 orang terluka saat sebuah bangunan berlantai tiga meledak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement