Selasa 27 Jun 2017 17:43 WIB

Israel Bangun Tembok Setinggi 7 Meter di Perbatasan Libanon

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ilham Tirta
Pembangunan tembok batas Israel-Lebanon
Foto: mideast.foreignpolicy.com
Pembangunan tembok batas Israel-Lebanon

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Setelah berbulan-bulan tertunda, Israel akhirnya akan memulai proyek pembangunan tembok setinggi tujuh meter di sepanjang perbatasannya dengan Libanon. Tembok beton tersebut juga akan dilengkapi dengan pagar listris serta kamera pengintai.

Dilaporkan laman Asharq Al-Awsat, Selasa (27/6), tembok tersebut nantinya akan membentang dari Ras al-Naqoura di Barat hingga wilayah Galilea dekat Jabal al-Sheikh (Gunung Hermon) dan Peternakan Shebaa di Timur. Kamera pengintai, menara, pusat komando, peralatan intelijen, pagar listrik akan menjadi bagian dari tembok perbatasan tersebut.

Militer Israel sendiri telah memprediksi, pembangunan tersebut kemungkinan akan meningkatkan ketegangan di sepanjang perbatasan dengan Libanon. Terutama dengan kelompok Hizbullah. Kendati demikian, komando utara Israel telah mempersiapkan diri untuk operasi "Hizbullah" yang diperkirakan akan menghalangi proses pembangunan.

"Sebab Hizbullah telah mengklaim bahwa pembangunan tembok tersebut tidak mematuhi garis perbatasan yang diatur PBB setelah penarikan Israel dari Libanon selatan pada tahun 2000," katanya.

Tentara Israel juga melakukan tindakan pencegahan terhadap kemungkinan demonstrasi untuk memprotes pembangunan tembok di sepanjang perbatasan Libanon tersebut. Dinding serupa pernah dibangun Israel lima tahun lalu di sepanjang perbatasan Mesir-Israel. Adapun tujuan pembangunan tersebut yakni untuk mencegah infiltrasi orang-orang bersenjata dan pencari suaka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement