Selasa 27 Jun 2017 17:54 WIB

Tepis Rumor, Rodrigo Duterte Dinyatakan Sehat

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Presiden terpilih Filipina Rodrigo Duterte
Foto: AP Photo/Bullit Marquez
Presiden terpilih Filipina Rodrigo Duterte

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte dinyatakan dalam kondisi baik dan sehat, setelah dalam beberapa waktu terakhir tidak muncul di hadapan publik, Selasa (27/6). Pernyataan ini menepis rumor yang beredar bahwa pemimpin negara itu mengalami sakit, bahkan kondisi itu mengancam jiwanya.

Selama ini, pria berusia 72 tahun itu kerap disibukkan dengan tampil di hadapan pulik dan memberikan pidato. Namun, sejak satu pekan lalu Duterte tidak pernah terlihat, termasuk untuk berbicara melalui televisi nasional Filipina.

Menurut juru bicara kepresidenan Ernesto Arbella, Duterte saat ini tengah disibukkan dalam berbagai kegiatan yang membuatnya tidak tampil di hadapan publik. Ia disebut tengah fokus mengatasi pertempuran di Marawi, salah satu kota di Filipina yang diserbu oleh kelompok militan pro-Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Maute.

Sejak 23 Mei lalu pertempuran antara Maute dan pasukan militer berlangsung di kota di selatan Filipina itu. Akibat dari pertempuran yang terjadi, hingga saat ini dilaporkan sekitar 30 warga sipil, 58 tentara, dan lebih dari 100 gerilyawan tewas terbunuh.

Ratusan warga sipil juga diyakini masih terjebak di kota selatan negara itu dengan persediaan makanan yang sangat terbatas. Pasukan militer Filipina hingga saat ini belum berhasil merebut kendali kota sepenuhnya. Meski demikian, pihaknya mengklaim sejumlah keuntungan telah mereka dapatkan, termasuk diantaranya berhasil mengendalikan situasi menjadi lebih tenang dari sebelumnya.

"Satu yang terpenting adalah Presiden Duterte dalam keadaan baik dan sehat. Ia saat ini hanya sedang sangat sibuk untuk melakukan hal yang harus ia lakukan," ujar Abella, Selasa (27/6).

Menurut Abella, saat Duterte banyak menjalankan tugas-tugas utamanya sebagai presiden tanpa harus terlihat langsung di hadapan masyarakat. Mulai dari mengawasi negara dan apa pun yang dapat dilakukan melalui kantor, seperti menadatangani berbagai dokumen dan membahas berbagai strategi yang diperlukan untuk kepentingan Filipina.

"Hal yang sangat penting untuk diketahui publik saat ini adalah presiden tetap mengawasi situasi dan mengetahui apa saja yang diperlukan dalam mengatasi sejumlah masalah di Filipina saat ini," jelas Abella.

Duterte terakhir terlihat tampil di hadapan publik pada 20 Juni lalu. Saat itu, mantan wali kota Davao ini berada di wilayah sekitar Marawi untuk mengunjungi pasukan militer dan pengungsi dari kota tersebut.

Ini menjadi periode terpanjang Duterte tidak terlihat tampil di hadapan publik sejak terpilih menjadi Presiden Filipina pada 30 Juni 2016. Pria yang kontroversial dengan kebijakan berupa tindakan keras dalam melawan narkotika di negara itu diketahui memiliki penyakit Buerger yang menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah sebagai akibat kebiasaan merokok saat muda.

Selain itu, Duterte juga disebut menderita migrain yang merupakan pengaruh dari kerusakan saraf akibat kecelakaan sepeda motor. Ia juga memiliki sakit punggung yang tak jarang terjadi di tengah-tegah aktivitasnya sebagai presiden.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement