Rabu 28 Jun 2017 09:21 WIB
Mahkamah Venezuela Diserang Granat

Helikopter Dipiloti Mantan Kapten Intelijen

Seorang pengunjuk rasa melemparkan bom molotov saat berunjuk rasa di Kota Karakas, Venezuela, Kamis (22/6).
Foto: EPA/Miguel Gutierrez
Seorang pengunjuk rasa melemparkan bom molotov saat berunjuk rasa di Kota Karakas, Venezuela, Kamis (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Menurut surat kabar Venezuela, El Nacional, helikopter yang menyerang gedung Mahkamah Agung dipiloti Oscar Perez, mantan kapten di badan intelijen dan penyelidikan Venezuela CICPC.

Perez berbicara langsung kepada kamera diapit oleh empat pria bertopeng memegang apa yang tampak sebagai senapan serbu.

"Saudaraku warga Venezuela, kami berbicara atas nama negara. Kami adalah koalisi militer, polisi dan sipil yang mencari keseimbangan melawan pemerintah kriminal ini," kata Perez, dikutip dari The Guardian, Rabu (28/6).

Baca: Mahkamah Agung Venezuela Diserang Granat dari Helikopter

"Kita memiliki dua pilihan: diadili besok oleh kesadaran kita dan warga atau hari ini mulai membebaskan diri dari pemerintahan yang korup," katanya.

"Perez mengklaim tidak memiliki afiliasi politik. Dalam video kedua, dia menunjuk pita ungu yang terikat di lengan kirinya. Dia mengatakan hanya tunduk pada iebenaran dan Yesus. Berdasarkan profil Instagramnya, Perez adalah penyelidik dalam unit kejahatan, seorang pilot dan instruktur K9.

Aktivis oposisi beberapa bulan terakhir melakukan demonstrasi yang tak henti-henti terhadap pemerintah yang mereka tuduh melakukan kesalahan manajemen yang kronis dan perilaku yang semakin otoriter. Negara produsen minyak yang dulu makmur ini menderita inflasi yang melonjak dan tingkat kriminalitas yang makin tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement