Selasa 04 Jul 2017 18:14 WIB

Trump Yakin Cina akan 'Habisi' Korut

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden AS Donald Trump.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden AS Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump menanggapi uji coba rudal balistik Korea Utara terbaru di akun Twitter-nya. Ia mengatakan, tindakan Korut tersebut dapat memicu aksi balasan dari Cina. “Cina akan mengakhiri semua omong kosong ini sekali dan untuk selamanya.”

“Korea Utara baru saja meluncurkan rudal lain. Apakah orang ini memiiki sesuatu yang lebih baik hubungannya dengan hidupnya?” kata Trump melalui akun Twitter-nya seperti dikutip Independent, Selasa (4/7).

“Sulit dipercaya, Korea Selatan dan Jepang akan bertahan lebih lama lagi. Mungkin Cina akan melakukan langkah berat ke Korea Utara dan mengakhiri omong kosong ini sekali dan untuk selamanya.”

Korea Utara mengklaim uji coba rudal balistik antarbenua yang mereka luncurkan pada Senin (3/7) waktu setempat itu berhasil. Peluncuran rudal itu pertama kali dilaporkan sebagai satu rudal balistik jarak menengah berbasis darat yang dilacak selama 37 menit sebelum mendarat di Laut Jepang.

Komando Pertahanan Luar Angkasa Amerika Utara (NORAD) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa peluncuran rudal tersebut tidak menimbulkan ancaman bagi Amerika Utara. Ia juga menambahkan, senjata tersebut telah ditembakkan dari lapangan udara Panghyon, Korea Utara.

Korut mengklaim tes tersebut adalah uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) pertama. ICBM dirancang untuk mengangkut nuklir dengan hulu ledak ribuan mil. Negara ini sebelumnya juga telah meluncurkan satelit yang menurut para kritikus merupakan tes teknologi jelajah jarak jauh yang disamarkan.

Sementara itu, Presiden Korea Selatan Moon Jae-In telah mengatakan, peluncuran tersebut mungkin merupakan rudal balistik antarbenua. Sedangkan juru bicara kementerian luar negeri Cina menyerukan 'pengendalian' menyusul klaim Korea Utara.

Duta Besar Cina untuk PBB sudah memperingatkan bahwa eskalasi ketegangan lebih lanjut dengan Korea Utara akan berisiko situasi menjadi tak terkendali. Ia mengklaim konsekuensinya akan menjadi bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement