Ahad 19 Apr 2015 10:23 WIB

Serangan Bom di Afganistan Tewaskan 33 Orang

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Erik Purnama Putra
Seorang perempuan melintas di lokasi ledakan bom bunuh diri di Jalalabad, Sabtu (18/4).
Foto: Reuters
Seorang perempuan melintas di lokasi ledakan bom bunuh diri di Jalalabad, Sabtu (18/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JALALABAD -- Bom bunuh diri menewaskan 33 orang di sebuah bank di kota timur Afganistan, Jalalabad pada Sabtu (18/4). Bom juga melukai sedikitnya 100 orang lainnya.

Ledakan menghancurkan kaca-kaca jendela dan menimbulkan asap tebal dan debu. "Ini adalah serangan bunuh diri," kata kepala polisi Fazel Ahmad Sherzad dalam konferensi pers. Ia mengatakan polisi sedang menyelidiki keterangan saksi.

Bom kedua meledak ketika orang-orang berkumpul untuk menolong korban pertama. Sherzad mengatakan bom meledak di luar bank ketika pekerja pemerintahan mengumpulkan gaji.

Presiden Ashraf Ghani menyalahkan militan ISIS tanpa memberi penjelasan. Hingga saat ini belum ada kelompok yang mengklaim serangan.

Kelompok Taliban sendiri mengecam serangan tersebut dan menyebutnya jahat. Mereka membantah tuduhan dan mengatakan serangan diduga dilakukan ISIS.

Taliban mengatakan mereka menghindari serangan pada warga sipil. Mereka hanya menargetkan orang asing, militer Afganistan atau pemerintah. "Itu adalah tindakan jahat, kami sangat mengutuknya," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid.

Namun media lokal melaporkan seorang mantan juru bicara Taliban Pakistan telah mengklaim tanggung jawab atas serangan, baik di Pakistan maupun Afganistan. Reuters tak dapat mengonfirmasi keterangan tersebut.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement