Rabu 28 Dec 2016 04:03 WIB

ISIS Berkembang Pesat di Afganistan?

Warga Afganistan
Foto: AP
Warga Afganistan

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia, Cina dan Pakistan memperingatkan pengaruh kelompok ISIS yang berkembang di Afghanistan. Ketiga negara itu juga menyebut kondisi keamanan di Afganistan memburuk.

Perwakilan ketiga negara itu, yang melakukan pertemuan di Moskow, juga sepakat akan mengundang pemerintah Afghanistan menghadiri pertemuan berikutnya di masa depan, kata Kementerian Luar Negeri Rusia.

"(Ketiga negara) menyatakan secara khusus kekhawatiran menyangkut peningkatan gerakan kelompok-kelompok garis keras, termasuk cabang ISIS di Afghanistan," kata juru bicara Kemlu Rusia, Maria Zakharova, kepada para wartawan setelah pertemuan selesai, Selasa (27/120

Amerika Serikat, yang masih memiliki hampir 10.000 personel pasukan di Afghanistan setelah lebih dari 15 tahun kelompok Taliban digulingkan oleh pasukan Afghanistan dukungan AS, tidak diundang ke pertemuan Moskow.

Pembicaraan tersebut merupakan yang ketiga kalinya dilangsungkan antara Rusia, China dan Pakistan dan sejauh ini tidak melibatkan Afghanistan. Pertemuan tampaknya akan memperdalam kekhawatiran Washington, yang dikesampingkan dalam perundingan soal masa depan Afghanistan.

Para pejabat di Kabul dan Washington mengatakan Rusia sedang memperdalam hubungannya dengan gerilyawan Taliban yang memerangi pemerintah Afghanistan. Namun, Moskow membantah bahwa pihaknya memberi bantuan kepada para gerilyawan.

Zakharova mengatakan Rusia, China dan Pakistan melihat bahwa kondisi keamanan di Afghanistan semakin buruk. Ketiga negara menyepakati suatu "pendekatan fleksibel untuk menghapus orang-orang tertentu dari daftar sanksi sebagai bagian dari upaya untuk mendorong pembicaraan damai antara Kabul dan gerakan Taliban," tambahnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement