REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Wisatawan berduyun-duyun mendatangi situs warisan dunia terbaru di Kamboja, kuil hutan abad 16 dan 17 Sambor Prei Kuk, setelah baru-baru ini ditambahkan oleh organisasi PBB bidang budaya, UNESCO.

Terkenal sebagai negara pemilik situs bersejarah yang inspirasional dan jejak sejarah yang menggetarkan, Kamboja menarik para wisatawan mancanegara yang membuat mereka langsung menuju kompleks kuil Angkor Wat, salah satu situs warisan dunia Kamboja.

Pada 8 Juli, UNESCO menambahkan Samboe Prei Kuk atau yang dikenal 'kuil dengan kekayaan hutannya' dalam bahasa Khmer pada daftar warisan budayanya. Terletak 206 kilometer dari utara ibu kota Phnom Pehn, kuil tersebut merupakan rumah bagi banyak kuil, sepuluh di antaranya berbentuk segi delapan.

UNESCO mengatakan Sambor Prei Kuk telah diidentifikasi sebagai Ishanapura, ibu kota Kekaisaran Chenla kuno, peradaban Khmer yang berkembang di abad ke-6 dan ke-7 dan mendahului Kekaisaran Khmer.

Sambor Prei Kuk bergabung dengan Angkor Archaeological Park dan kuil Preah Vihear, yang terletak di perbatasan Thailand-Kamboja, sebagai situs warisan dunia.

"Sekarang Sambo Prei Kuk telah menjadi situs warisan dunia, saya harap orang-orang kami dapat mendapat banyak keuntungan darinya dan saya mengucapkan banyak terima kasih pada para nenek moyang kami yang membangun dan menjaga kuil ini untuk kamu hingga generasi ini," ujar Sem Norm, penjaga kuil yang telah merawat kuil tersebut sejak 1994.

Penduduk lokal lainnya berharap pariwisata di situs itu dapat meningkatkan ekonomi lokal. Salah seorang turis lokal mengatakan, saat kedatangan banyak turis, maka penduduk di sekitar kuil bisa mendapat penghasilan dengan menjual suvenir dan anak-anak Kamboja dapat belajar bahasa Inggris dengan mudah.

Ribuan orang diperkirakan akan berkunjung untuk merayakan pendaftaran Sambo Prei Kuk sebagai situs warisan dunia pada Senin (17/7). Kunjungan wisatawan di Kamboja meningkat 5 persen menjadi 5 juta pada tahun lalu. Sekitar 5,5 juta wisatawan diperkirakan mengunjungi negara Kamboja tahun ini.

Ikuti Whatsapp Channel Republika