Jumat 21 Jul 2017 13:28 WIB

Untuk Pertama Kali Cina Izinkan Impor Beras AS

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Impor Beras
Foto: Foto : MgRol_94
Ilustrasi Impor Beras

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Cina telah sepakat mengizinkan Amerika Serikat (AS) mengimpor beras ke negaranya. Ini merupakan pertama kalinya Negeri Tirai Bambu memberi izin impor beras kepada Negeri Paman Sam.

Kesepakatan tersebut tercapai setelah terjadi pembicaraan perdagangan antara kedua negara. Dengan kesepakatan ini, petani AS akan diberikan akses pasar ke negeri pengonsumsi beras terbesar di dunia.

Kendati demikian, organisasi yang mewakili industri beras AS, yakni USA Rice, mengatakan bahwa kesepakatan terbaru dengan Cina merupakan yang terumit. Cina, kata USA Rice, menerapkan standar yang ketat bagi eksportir AS yang hendak memasarkan berasnya.

Terkait hal ini, USA Rice mengungkapkan bahwa pihaknya akan menjalin kerja sama dengan Departemen Pertanian AS (USDA) untuk memastikan industri mematuhi aturan atau kesepakatan. "Kami tahu Cina ingin mengirim tim ke sini untuk memeriksa pabrik dan fasilitas yang tersertifikasi. Kami bekerja sama dengan USDA untuk mewujudkannya dengan cara yang cepat dan efisien," kata Kepala Komite Kebijakan Perdagangan Beras Internasional AS Carl Brothers, seperti dilaporkan laman BBC, Jumat (21/7).

AS memang tidak akan menyia-nyiakan kesepakatan impor yang telah terjalin dengan Cina. Otoritas dan pelaku industri AS menilai kesepakatan ini merupakan sebuah kemenangan besar. "Pasar ini merupakan peluang luar biasa saat ini, dengan potensi pertumbuhan yang sangat besar di masa mendatang," ungkap Sekretaris Pertanian AS Sonny Perdue.

Menurut proyeksi OECD, rata-rata orang Cina mengonsumsi 75 kilogram beras per tahun pada 2024. Angka yang sangat jauh bila dibandingkan dengan Eropa yang diprediksi hanya sekitar 5 kilogram dan Amerika Utara yang berkisar 13 kilogram.

USA Rice mengatakan Cina mampu menyerap dan mengonsumsi keseluruhan hasil produksi beras tahunan AS hanya dalam waktu dua pekan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement