Ahad 23 Jul 2017 11:16 WIB

Gabung ISIS, Empat Wanita Jerman Ditangkap di Irak

 Polisi di Melbourne percaya banyak wanita muda mengalami romantisasi untuk hidup bersama ISIS.
Foto: AFP
Polisi di Melbourne percaya banyak wanita muda mengalami romantisasi untuk hidup bersama ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Empat wanita Jerman, termasuk seorang gadis berusia 16 tahun, yang bergabung dengan kelompok IS beberapa tahun belakangan ini, ditahan di sebuah penjara Irak dan mendapat bantuan konsuler. Mereka dapat dijatuhi hukuman mati di Irak karena telah tergabung dalam kelompok militan tersebut

Demikian majalah "Der Spiegel" melaporkan pada Sabtu (22/7). Lorenz Haase, jaksa penuntut umum senior di kota Dresden, Jerman, mengatakan bahwa dia dapat memastikan remaja tersebut, bernama Linda W telah berada di Irak, tapi ia tak dapat mengatakan apapun mengenai keadaan yang sebenarnya.

Dia mengatakan, bahwa gadis itu yang menurut "Der Spiegel" berasal dari Kota Pulsnitz, dekat Dresden, telah mendapat dukungan konsuler dari kedutaan besar Jerman. "Der Spiegel" mengatakan bahwa para diplomat telah mengunjungi keempat wanita tersebut pada sebuah penjara di bandar udara Baghdad pada Kamis.

Mereka dapat dijatuhi hukuman mati di Irak karena telah tergabung dalam kelompok militan tersebut, tambah majalah tersebut. Namun, Kementerian Luar Negeri Jerman menolak menanggapi laporan tersebut.

Kejaksaan Jerman mengatakan, bahwa mereka telah memeriksa laporan terkait penyelidikan terhadap seorang gadis berusia 16 tahun, atas keterlibatannya mendukung kelompok IS. Ia termasuk di antara lima wanita yang ditangkap di Kota Mosul, Irak, di mana pasukan Irak telah mengumumkan kemenangan atas kelompok militan itu pada awal bulan ini.

Pihak berwenang Jerman telah menyelidiki seorang gadis remaja yang hilang dari Pulsnitz musim panas lalu, atas tuduhan memiliki hubungan dengan kelompok militan. Haase mengatakan, gadis itu telah melakukan perjalanan ke Turki setahun yang lalu, dengan tujuan akhir mencapai Irak atau Suriah, dan petugas keamanan kemudian kehilangan jejaknya, namun ada bukti baru sejak ia muncul dalam kasus ini.

"Der Spiegel" mengatakan, bahwa salah satu warga Jerman yang ditangkap memiliki garis keturunan Maroko dan yang lainnya berasal dari Chechnya namun memiliki paspor Jerman.

Badan intelijen dalam negeri Jerman, BfV memperkirakan bahwa 930 warga telah meninggalkan Jerman dalam beberapa tahun belakangan, untuk bergabung dengan kelompok IS di Irak dan Suriah. Sekitar 20 persen di antaranya adalah wanita. Sekitar lima persen dari jumlah keseluruhan merupakan anak di bawah umur, yang setengahnya adalah perempuan, menurut badan tersebut.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement