Senin 24 Jul 2017 20:19 WIB

Dua Tewas, Ratusan Ribu Mengungsi Akibat Banjir di Myanmar

Wilayah banjir di Myanmar (ilustrasi).
Foto: Youtube
Wilayah banjir di Myanmar (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Banjir di sebagian besar wilayah Myanmar mengakibatkan dua orang tewas, seratus ribu lagi mengungsi, sementara sungai longsor menghanyutkan pagoda Buddha. Ketinggian air semakin meningkat sejak hujan musiman tidak berhenti menghujani negara tersebut pada awal Juli.

Menurut seorang pejabat dinas penanggulangan bencana, penduduk telah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi untuk mencari perlindungan ke wihara-wihara Buddha. "Situasinya masih terkendalim, tetapi apa yang akan terjadi sekarang tergantung pada cuaca," ujar Ko Ko Naing, direktur jendral Kementerian Kesejahteraan Sosial, Penanggulangan Bencana dan Pemukiman.

Menurut Naing, pemerintah telah menyediakan bantuan pangan dan bantuan lainnya untuk total 116.817 penduduk yang mengungsi pada Senin (24/7). Kemudian penampungan jangka panjang bagi mereka di luar pemukiman dimana banjir diperkirakan tidak akan segera surut.

"Seorang pria tenggelam dalam banjir di wilayah Sagaing dan yang lainnya tersapu banjir saat melintasi sebuah sungai di negara bagian Chin," kata seorang petugas Kementerian Kesejahteraan Sosial, Penanggulangan Bencana dan Pemukiman, Kay Thwe Win.

Pada Sabtu (22/7), jejak kaki Buddha yang banyak menarik wisatawan menuju sebuah pagoda di wilayah Magway terendam air. Namun, tidak ada kerusakan yang tampak, demikian menurut laporan surat kabar New York Times. Menurut laporan tersebut, sebuah bendungan kecil juga amblas di wilayah Bago.

Rekaman video dari seorang biksu Buddha yang diserahkan kepada Reuters di dekat Pakokku, sejauh 520 kilometer dari pusat komersial Yangon, memperlihatkan sebuah pagoda yang tertutup daun emas terseret ke arus deras di Ayeyarwady, Kamis. Biksu pagoda tersebut, U Pyinnya Linkkara mengatakan, banjir umum terjadi di daerah itu selama Musim hujan yang berlangsung Mei hingga Oktober.

Banjir tahun ini menyebabkan erosi yang mengkhawatirkan. Beberapa desa di tepi sungai juga telah hanyut seluruhnya. Akibatnya, warga desa pun takut karena walau banjir telah menurun, tetapi erosi terus berlangsung.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement