REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trumptampaknya telah secara tak sengaja mengonfirmasi adanya program rahasia CIA diSuriah. Adapun program rahasia tersebut adalah tentang keterlibatan atau peran pemerintahAS dalam membantu pemberontak di Suriah untuk menggulingkan dan mendepakPresiden Suriah Bashar al-Assad.
Dalam serangkaian cicitannya di Twitter, Trump menyerangWashington Post terkait laporan yang mereka publikasikan tentang penghentianupaya AS dalam membentu pemberontak Suriah untuk mendepak Assad. Trump punmenyinggung program rahasia CIA di Suriah.
Amazon Washington Post membuat fakta tentang pembayaranakhir-akhir saya yang sangat besar, berbahaya, dan boros kepada pemberontakSuriah yang memerangi Assad, ujar Trump lewat Twitter pribadinya sepertidikutip laman The Independent, Selasa (25/7).
Program tersebut merupakan program terslubung hingga Trumpmengungkapkan keberadaannya di Twitter. Jika laporan media benar, Presiden ASbaru saja mengonfirmasi program aksi rahasia CIA. Di Twitter, ucap Ned Price,seorang mantan pegawai CIA, melalui akun Twitternya.
Dalam laporannya, Washington Post, mengutip pernyataan pejabatAS, menerangkan bahwa AS tengah berupaya menghentikan program dukungan untukpara pemberontak di Suriah. Hal itu dilakukan karena kekhawatiran Trump terkaitkemungkinan adanya hubungan kerja sama dengan Rusia.
Trump dilaporkan telah membuat keputusan tersebut hampirsebulan lalu, tepatnya setelah menggelar pertemuan dengan Direktur CIA MikePompeo dan penasihat keamanan nasional AS H.R. McMaster. Kendati demikiansekretaris pers Gedung Putih menolak tentang adanya diskusi tersebut.
Ia mengatakan kepada awak media ia tidak mengetahui apakah penghentian programrahasia CIA di Suriah muncul dalam diskusi Trump dengan Presiden Rusia VladimirPutin pada pertemuan puncak KTT G-20 di Hamburg, Jerman.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
