Kamis 10 Aug 2017 09:38 WIB

Sekjen PBB Sangat Prihatin Atas Konfrontasi Korut-AS

Sekjen PBB Antonio Guterres.
Foto: EPA
Sekjen PBB Antonio Guterres.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK  --Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Rabu (9/8) menyampaikan keprihatinan yang mendalam sehubungan dengan ketegangan di Semenanjung Korea. Guterres juga merasa sangat terganggu dengan meningkatnya retorika konfrontasi antara Korut dan Amerika Serikat.

"Sekretaris Jenderal tetap sangat prihatin dengan ketegangan di Semenanjung Korea dan terganggu oleh meningkatnya ucapan yang bersifat konfrontasi," kata Juru Bicaranya, Stephane Dujarric, kepada wartawan di Markas Besar PBB, New York.

Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah Washington dan Pyongyang saling melontarkan kata-kata panas. Mula-mula, Korut mengancam akan melancarkan serangan rudal ke daratan AS.  Presiden Donald Trump menanggapi, "Korea Utara sebaiknya tidak mengeluarkan ancaman lagi kepada Amerika Serikat. Mereka akan dihadapi dengan tembakan dan kemarahan yang tak pernah disaksikan dunia."

DPRK kemudian mengancam akan melancarkan serangan tanpa provokasi terhadap pangkalan militer AS di Guam, Pasifik.

Pernyataan Trump, yang dikeluarkan selama libur kerja di salah satu lapangan golfnya di Negara Bagian New Jersey, AS, mengundang reaksi negatif baik di Amerika Serikat maupun di tempat lain. Para pengeritik Trump mengatakan tanggapan panas tersebut malah meningkatkan ketegangan, dan bukan mendinginkannya.

Pada Rabu, Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson, saat membela pernyataan Trump, mengatakan ia tidak melihat petunjuk bahwa tingkat ancaman dari Korea Utara telah berubah. Ia menambahkan rakyat Amerika mesti "bisa tidur nyenyak pada malam hari".

Juru Bicara Dujarric mengatakan Sekretaris Jenderal PBB tersebut menyambut baik komitmen Dewan Keamanan bagi penyelesaian damai, diplomatik dan politik krisis di Semenanjung Korea.

sumber : Antara/Xinhua
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement