Kamis 10 Aug 2017 16:39 WIB

Korut Siap Luncurkan Rudal ke Guam

Rep: Puti Almas/ Red: Bilal Ramadhan
Uji coba peluncuran rudal balistik Korea Utara.
Foto: AP
Uji coba peluncuran rudal balistik Korea Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pemerintah Korea Utara (Korut) telah memiliki rencana untuk menembakkan rudal ke salah satu wilayah Amerika Serikat (AS), Guam. Negara itu mengatakan setidaknya empat rudal akan diluncurkan ke sana pada pertengahan Agustus.

Menurut keterangan dari Pemerintah Korut, jenis rudal yang akan diluncurkan di Guam adalah Hwasong-12. Roket ini nantinya terbang melewati Jepang dan mendarat di laut yang jaraknya hanya sekitar 30 kilometer atau 17 mil dari wilayah AS tersebut.

"Roket Hwasong-12 akan diluncurkan oleh Tentara Rakyat Korea (KPA) dan melintasi langit di atas Prefektur Shimane, Hiroshima, dan Koichi Jepang. Rudal ini akan terbang selama 1065 detik," ujar pernyataan panglima militer KPA, Ki Rak Gyom melalui kantor berita KCNA, Kamis (10/8).

Langkah Korut kali ini bertujuan membalas pernyataan Presiden AS Donald Trump yang memperingatkan negara itu dengan mengatakan api dan amarah. Atas peringatan tersebut, negara yang dipimpin oleh Kim Jong-un itu mempertimbangkan serangan rudal ke Guam, yang menjadi  salah satu basis militer utama dan rumah bagi 6000 personil tentara Negeri Paman Sam.

Ketegangan antara Korut dan AS telah terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Ancaman program nuklir Korut sebelumnya diperingatkan oleh Trump dapat dibalas dengan tindakan keras berupa aksi militer.

Sejumlah kapal kelompok angkatan laut dari negara adidaya itu juga ditempatkan di Semenanjung Korea sebagai langkah antisipasi. Kemudian, uji coba rudal yang terus dilakukan membuat  AS mengatakan bahwa masa dialog dengan Korut telah berakhir.

AS dilaporkan telah menerbangkan dua pesawat yang mampu meluncurkan bom B-1B supersonik di atas Semenanjung Korea. Kemudian, jet milik Jepang dan Korsel juga bergabung, seperti apa yang diminta oleh Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley bahwa dua negara itu harus berbuat lebih banyak dengan adanya uji coba rudal terbaru Korut yang berjenis Hwasong-14.

Selama ini, Korut mengatakan pengembangan program nuklir merupakan alat pertahanan utama. Namun, sejumlah negara di kawasan Semenanjung Korea khususnya Korsel dan Jepang juga merasa khawatir karena menjadi ancaman utama serangan rudal dan senjata berbahaya lainnya.

Serangkaian uji coba perangkat nuklir, termasuk juga rudal balistik dilakukan oleh Korut. Rudal terbaru Hwasong-14 pertama kali diuji coba pada 4 Juli lalu. Senjata ini  dikatakan mampu membawa hulu ledak nuklir besar dan menjangkau daratan AS, khususnya wilayah Alaska.

Kemudian, dalam uji coba terbaru Hwasong-14 pada 28 Juli lalu, rudal memiliki jangkauan dan kekuatan yang lebih tinggi. Rudal mencapai ketinggian 2314,6 dan terbang sejauh 620 mil hingga akhirnya mendarat di perairan pantai timur Semenanjung Korea.

Sebelumnya, rudal dengan nama Hwasong-12 juga telah diluncurkan oleh Korut pada Mei lalu.  Di dalam rudal tersebut juga terpasang hulu ledak nuklir. Pemerintah dari negara yang terisolasi itu mengatakan rudal jenis ini mampu membawa hulu ledak nuklir dalam skala besar. Saat itu, Hwasong-12 dapat diluncurkan mencapai 700 kilometer, sebelum akhirnya jatuh ke laut bagian barat Jepang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement