REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Setidaknya ada lima anggota pasukan militer Amerika Serikat (AS) yang mengaku sebagai transgender. Mereka mengecam langkah Presiden Donald Trump yang mempermasalahkan kehadiran kaum tersebut di tengah angkatan bersenjata tersebut.
Satu bulan yang lalu, Trump menulis melalui jejaring sosial Twitter bahwa orang-orang yang transgender sangat mengganggu. Secara khusus adalah mereka yang ternyata berada dalam pasukan militer AS.
Dengan demikian, para personil militer yang merupakan transgender disebut dapat berpotensi kehilangan pekerjaan mereka. Trump menegaskan bahwa setiap personil transgender tidak lagi akan diperbolehkan berada sebagai bagian tentara negara adidaya itu.
Belum dipastikan apa langkah hukum yang akan ditempuh oleh personil militer transgender AS tersebut. Namun, ada rencana untuk mengajukan gugatan ke Pengadilan Federal Washington.
Selain Trump, gugatan hukum itu juga diajukan kepada Menteri Pertahanan AS James Mattis. Kemudian juga ada beberapa pemimpin militer negara itu, seperti diantaranya Joseph Dunford,serta ketua Gabungan kepala-kepala staf, dilansir dari BBC.