Sabtu 12 Aug 2017 06:17 WIB

Dua Ton Telur Tercemar Kembali Ditemukan di Denmark

Telur, kaya protein juga rendah karbohidrat.
Foto: EPA
Telur, kaya protein juga rendah karbohidrat.

REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN -- Lebih dari dua ton telur kembali ditemukan mengandung insektisida ilegak di Denmark. Telur tersebut gtercemari insektisida ilegal jenis Fipronil, demikian menurut laporan media setempat, Jumat (11/8) yang mengutip keterangan dari badan pengatur keamanan makanan di negara itu.

Kantor berita Denmark, Ritzau, melaporkan bahwa perusahaan bernama Nordic Egg telah mengimpor telur-telur itu, tanpa memberikan keterangan lebih rinci. Pada Kamis (10/8), badan pengatur dokter hewan dan makanan Denmark mengatakan bahwa, secara keseluruhan, ada 20 ton telur tercemar yang telah di jual di Denmark.

Badan itu mengatakan, penggunaan Fipronil pada hewan ternak dan fasilitas penghasil makanan di Belgia dan Belanda "tidak dapat diterima" oleh pihak berwenang Denmark. "Semua langkah yang diperlukan telah ditempuh untuk melacak penyebaran telur dari peternakan-peternakan yang tercemar serta untuk melakukan penarikan yang sewajarnya pada sektor makanan," kata badan tersebut dalam pernyataannya.

Denmark telah mengimpor sejumlah produk telur yang berasal dari peternakan-peternakan yang terlibat dalam kasus pencemaran. Penyelidikan menyeluruh sedang dilakukan dan langkah penarikan sudah ditempuh.

Kendati demikian, badan tersebut mencatat bahwa penggunaan Fipronil belum terdeteksi di peternakan produksi telur di Denmark. Penyelidikan yang sedang berjalan belum menemukan penggunaan insektida yang melebihi batas yang ditentukan oleh Uni Eropa.

Menurut lembaga pengkaji risiko Denmark, DTU Food di Danish Technical University, tingkat Fipronil yang ditemukan di telur-telur yang diproduksi di Belgia dan Belanda, dan diekspor ke Denmark, tidak mengandung risiko bagi para konsumen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement