Rabu 18 Oct 2017 15:51 WIB

Muslimah Virginia Diperkosa dan Dibunuh Saat Mau ke Masjid

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Teguh Firmansyah
Pembunuhan (Ilustrasi)
Foto: pixabay
Pembunuhan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, VIRGINIA -- Seorang pemuda di Amerika Serikat terancam hukuman mati setelah memperkosa dan membunuh wanita muslim di bawah umur di Virginia. Tersangka adalah Darwin Torres yang terbukti memperkosa Nabra Hassanen (17) saat ingin pergi ke masjid pada Juni lalu.

Pria 22 tahun itu didakwa dengan tuduhan penculikan disertai niat untuk menodai. Hal itu merupakan kategori pembunuhan tingkat pertama. Pembunuhan kategori ini biasanya diawali dengan penyiksaan atau tindak pidana lain seperti pemerkosaan, pembakaran, perampokan, penculikan, dan lain-lain.

Seperti diwartakan Independent, Rabu (18/10) kejadaian bermula saat NabraHassanen bersama teman-temannya berbuka puasa Ramadhan d iIHOP, sebuah restoran panekuk di Virginia. Berdasarkan keterangan, saat itu pelaku sempat terlibat cekcok dengan salah satu teman Hassanen.

Saat Hassanen dan teman-temannya hendak pergi ke masjid, Torres lantas mengejar mereka menggunakan mobil. Di sebuah lahan parkir, pelaku lantas keluar mobil dan mengejar Hassanen bahkan sempat memukulnya dengan tongkat baseball.

Torres lantas menculik Hassanen dan membawanya ke luar distrik. Tersangak menganiaya Hassanen sebelum membunuhnya. Pelaku lantas membuang jasad korban di sebuah kolam.

Usai memperkosa dan membunuh korban, pelaku kemudian kembali ke lokasi tempat dia memukul Hassanen. Teman Hassanen yang mengenali wajah pelaku lantas segera menghubungi polisi. Torres diamankan aparat sekitar pukul 17.00 dan selanjutnya ditahan.

Dia kemudian menuntun petugas ke lokasi tempat dibuangnya mayat Hassanen keesokan harinya. Berdasarkan keterangan polisi, Hassanen tidak diculik lantaran dia seorang Muslim. "Investigasi kami hingga saat ini menunjukan kalau oelaku menarget korban bukan karena ras atau kepercayaan yang dianutnya," kata petugas kepolisian.

Aksi solidaritas untuk Hassanen kemudian diadakan di seantero Amerika. Massa menggunakan kaos bertuliskan keadilan untuk Nabra. Aksi itu dilakukan saat pengadilan memanggil Torres pekan lalu.

Sebelumnya, Torres sempat dilaporkan ke polisi sepekan sebelum dia membunuh Hassanen oleh seorang wanita yang mengaku mendapatkan pelecehan seksual oleh pelaku. Namun wanita tersebut tidak melanjutkan kasus ke pengadilan.Sementara, vonis hukuman mati yang dijatuhkan kepada Torres merupakan kali oertama yang diberikan pengadilan distrik Fairfax sejak 2011 lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement