Selasa 15 Aug 2017 16:36 WIB

Radio di Guam Sudah Siarkan Peringatan Bahaya Darurat Sipil

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Bilal Ramadhan
Foto udara pangkalan militer di Guam, Amerika Serikat.
Foto: EPA
Foto udara pangkalan militer di Guam, Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, AGANA – Penduduk Guam sempat mengalami kepanikan setelah dua stasiun radio di sana secara tidak sengaja menyiarkan tentang peringatan ancaman dan bahaya darurat sipil, Selasa (15/8). Otoritas Guam pun segera menegur stasiun radio terkait agar keteledoran tersebut tak terulang kembali.

Kedua stasiun radio yang menyiarkan tentang bahaya ancaman adalah saluran musik dan keagamaan Kristen. Pada pukul 12.25 waktu setempat, kedua stasiun tersebut mengumumkan tentang bahaya yang tak terdeteksi mendekat ke Guam. Siaran peringatan itu dilaporkan berlangsung selama 15 menit.

Namun otoritas Guam telah memastikan bahwa peringatan dari kedua stasiun radio tersebut murni keteledoran atau kesalahan manusia dan bukan peringatan sesungguhnya. “Uji coba yang tidak sah tersebut tidak terkait dengan keadaan darurat, ancaman, atau peringatan. Saat ini kami telah bekerja dengan stasiun radio terkait untuk memastikan kesalahan manusia seperti ini tidak terjadi lagi,” kata kantor keamanan Guam dalam sebuah pernyataan, seperti dilaporkan laman the Guardian.

Dalam pernyataannya, otoritas keamanan Guam telah meminta agar penduduk di sana tetap tenang dan tidak perlu cemas. “Warga dan pengunjung (Guam) diingatkan untuk tetap tenang. Belum ada perubahan tingkat ancaman. Kami tetap berbisnis seperti biasanya,” kata George Charfauros, penasihat keamanan Guam.

“Kami terus berkomunikasi dengan mitra federal dan militer kami dan belum menerima pernyataan resmi yang menegaskan adanya ancaman yang akan segera terjadi ke Guam,” ujar Charfauros menambahkan.

Kalaupun ada ancaman, hal itu akan segera diumumkan kepada para penduduk Guam. Tak seperti kedua stasiun radio yang teledor, peringatan ancaman resmi akan sekaligus menerangkan tentang bahaya apa yang sedang menargetkan Guam.

Guam merupakan sebuah pulau di Samudra Pasifik yang menjadi pangkalan dan basis militer Amerika Serikat. Pekan lalu, Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un telah menyatakan akan menyerang pulau tersebut dengan empat buah rudal. Serangan dilakukan sebagai reaksi Pyongyang atas sanksi terbaru yang dijatuhkan PBB kepadanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement