Rabu 16 Aug 2017 04:03 WIB

Korban Tewas Banjir Bandang Asia Selatan Capai 245 Orang

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Esthi Maharani
Banjir Bandang / Ilustrasi
Foto: press tv
Banjir Bandang / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KATMANDU - Korban tewas akibat banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah negara Asia Selatan meningkat menjadi 245 orang, pada Selasa (15/8). Jutaan warga India, Nepal, dan Bangladesh dilaporkan mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Dilansir dari Arab News, di Nepal, pihak berwenang bergegas mengirim pasokan bantuan ke daerah-daerah yang terkena banjir. Hujan lebat di negara ini telah membanjiri ratusan desa dan menewaskan 110 orang.

Pasukan keamanan membantu menyelamatkan orang-orang yang terdampar di atas atap rumah. Sementara helikopter mendistribusikan makanan dan paket air minum di distrik-distrik selatan yang terkena dampak paling parah.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Nepal, Ram Krishna Subedi, mengatakan pemerintah fokus untuk memasokan bantuan sesegera mungkin. Namun, Pemerintah Nepal masih mendapat kecaman karena tidak bisa menjangkau orang-orang yang sangat membutuhkan bantuan.

Menteri Dalam Negeri Nepal, Janardan Sharma, menghabiskan pagi hari pada Selasa (15/8) di sebuah pusat distribusi bantuan di Bandara Katmandu. Ia memastikan bantuan tersebut sampai ke semua wilayah yang terkena dampak banjir.

Di perbatasan selatan Nepal, banjir melanda 13 distrik di negara bagian Bihar, India. Pejabat mengatakan 41 orang tewas dan banyak dari mereka yang tenggelam atau tertimpa reruntuhan rumah-rumah yang roboh dan pohon-pohon yang terjungkal.

Sebanyak 46 orang tewas di negara bagian Himachal Pradesh pada Ahad (13/8), ketika dua bus tertimpa tanah longsor di kaki bukit Himalaya. Sedikitnya 21 lainnya tewas di negara bagian Assam yang terpencil.

Tentara India dengan menggunakan kapal dan helikopter, membantu mendistribusikan paket makanan, obat-obatan, dan air minum kepada orang-orang yang terkena dampak banjir. Departemen meteorologi India meramalkan hujan akan turun lebih deras pada Rabu (16/8).

Di Bangladesh, setidaknya 18 sungai besar mengalir dengan volume yang sangat tinggi, menurut Pusat Peramalan dan Peringatan Banjir yang dikelola negara. Selama dua hari terakhir, 27 orang tewas di dataran rendah, sementara 600 ribu lainnya harus mengungsi.

Menteri Penanggulangan Bencana Bangladesh, Mofazzal Hossain Chowdhury, mengatakan sekitar 368 ribu orang telah berlindung di lebih dari 970 tempat penampungan darurat pemerintah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement