Rabu 16 Aug 2017 15:30 WIB

AS-Cina Hindari Kesalahpahaman yang Bica Picu Perang

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Bendera Cina-Amerika
Foto: washingtonote
Bendera Cina-Amerika

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Militer Cina dan Amerika Serikat sepakat untuk meningkatkan komunikasi guna menghindari kesalahpahaman yang bisa memicu perang.

Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Joseph Dunford dan kepala Departemen Staf Gabungan Angkatan Darat Rakyat, Jenderal Fang Fenghui menandatangani sebuah kesepakatan kerangka kerja untuk membangun mekanisme komunikasi baru antara personel militer kedua belah pihak.

Menurut Departemen Pertahanan AS, pertemuan pertama yang akan mengatur kerangka kerja dijadwalkan akan dilakukan pada bulan November mendatang.

Seperti dilansir dari Anadolu (16/8), kunjungan Jenderal Dunford ke Cina merupakan yang pertama sejak Presiden Donald Trump menjabat. Dalam pertemuan tersebut, Jenderal Fang mengatakan bahwa Presiden Xi Jinping dan Trump menilai terjadi perkembangan antara persahabatan militer AS dan Cina.

Kunjungan tersebut terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan Korea Utara mengenai uji coba rudal balistik antarbenua baru-baru ini.

Pascauji coba rudal balistik antarbenua Korea pada 4 Juli dan 28 Juli, PBB telah  memberlakukan sanksi baru terhadap Pyongyang dengan larangan ekspor batubara, besi, timbal dan makanan laut yang dapat menghilangkan pendapatan tahunan sebesar 1 miliar dolar AS. Pejabat Cina menentang sanksi tersebut dan meminta agar penyelesaian dilakukan dengan dialog dan negosiasi.

Namun AS mengadopsi sikap keras dalam upaya untuk menekan Korea Utara agar menghentikan  program nuklir dan misilnya. Pyongyang telah memutuskan untuk menunda rencana menembakkan rudal ke perairan di lepas pantai wilayah kepulauan AS. di Guam dan akan menunggu untuk melihat apa yang dilakukan AS selanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement