Rabu 16 Aug 2017 17:29 WIB

AS: Kami Ingin Bicara dengan Korut Ketika Waktunya Tepat

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson.
Foto: REUTERS/Kevin Lamarque
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) masih berharap dapat berunding dan bernegosiasi dengan Korea Utara (Korut). Menurut AS, hal ini dapat dilakukan bila Pyongyang menunjukkan iktikad untuk menghentikan program nuklir yang dikembangkannya.

“Kami ingin berbicara dengan Korut ketika waktunya tepat, yakni ketika mereka menunjukkan bahwa mereka serius tentang upaya bergerak menuju denuklirasasi, dan kita belum pernah melihatnya,” ungkap juru bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert, seperti dilaporkan laman CBS, Rabu (16/8).

Hal ini juga sempat diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson. Ia mengatakan AS tertarik untuk membuka dialog dengan Korut, namun mereka menunggu sinyal serupa dari Pyongyang.

Upaya AS untuk menyelesaikan masalah dengan Korut memang didukung oleh Cina. Dalam sebuah percakapan via telepon dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi mengatakan AS dan Korut harus bisa mengerem dan menurunkan suhu situasi yang kian meningkat belakangan ini.

“Kedua negara harus bekerja sama untuk menahan ketegangan dan tidak mengizinkan siapapun untuk membangkitkan sebuah insiden di ambang pintu mereka,” katanya.

Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in bahkan telah menegaskan bahwa tidak boleh ada pihak yang memulai konfrontasi di Semenanjung Korea tanpa izin dari negaranya. Sebab Korsel, kata dia, masih mengupayakan jalur damai untuk menghentikan krisis Korut.

Ketegangan antara AS dan Korut meningkat setelah PBB menjatuhkan sanksi baru kepada Korut. Negara pimpinan Kim Jong-un tersebut segera merespons sanksi PBB tersebut dengan mengancam akan menyerang Guam, sebuah pulau di Samudra Pasifik yang menjadi basis dan pangkalan militer AS. Namun rencana penyerangan ini dilaporkan ditunda oleh Korut. Mereka akan menyerang Guam bila AS melakukan tindakan provokasi di Semenanjung Korea.

Baca juga,  Korut: Peluncuran Rudal untuk Targetkan Pangkalan Militer AS.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement