Ahad 20 Aug 2017 09:15 WIB

Sel Teror Serangan Barcelona Telah Dibongkar

Rep: Puti Almas/ Red: Indira Rezkisari
Petugas berjaga di area pejalan kaki di La Ramblas, pusat kota Barcelona, Spanyol, Jumat (17/8) waktu setempat. Sebuah van menabrak ke kerumunan di Plaza Katalunya, La Rambla, sehingga menyebabkan sejumlah orang cedera.
Foto: EPA/Andreu Dalmau
Petugas berjaga di area pejalan kaki di La Ramblas, pusat kota Barcelona, Spanyol, Jumat (17/8) waktu setempat. Sebuah van menabrak ke kerumunan di Plaza Katalunya, La Rambla, sehingga menyebabkan sejumlah orang cedera.

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Kementerian Dalam Negeri Spanyol mengatakan saat ini 'sel' teror di balik serangan yang terjadi di Barcelona telah dibongkar. Petunjuk dan sejumlah bukti sudah mengarahkan kasus ini pada titik terang.

"Sel teror sepenuhnya dibongkar setelah kami melakukan pemeriksaan terhadap mereka yang tewas dan ditangkap, serta melakukan pemeriksaan identitas," ujar Menteri Dalam Negeri Spanyol Juan Ignacio Zoido, dilansir BBC, Ahad (20/8).

Meski demikian, saat ini penangkapan lebih lanjut terhadap orang-orang yang terkait dengan serangan teror di Barcelona dilakukan. Salah satu yang disebut masih menjadi target utama adalah seorang tersangka kunci, yaitu Younes Abouyaaqoub.

Ia diduga merupakan salah satu pelaku yang lolos dengan berjalan kaki dari lokasi kejadian. Serangan teror di Barcelona terjadi pada Kamis (18/8) sore. Kejadian bermula dari adanya mobil van putih dengan kecepatan tinggi ke arah Las Ramblas. Ia nampaknya menargetkan untuk menabrak kerumunan banyak orang.

Sebanyak 13 orang dilaporkan tewas dalam kejadian ini dan lebih dari 100 orang terluka. Menurut sejumlah saksi mata, banyak orang yang tertabrak van tersungkur ke tanah. beberapa yang mencoba menyelamatkan diri memasuki pertokoan di sekitar Las Ramblas.

Kepolisian Spanyol sebelumnya mengatakan ada lima tersangka dalam serangan teror di Barcelona yang ditembak mati oleh petugas dalam pengejaran yang dilakukan. Salah satunya adalah Moussa Oubakir, yang merupakan saudara Driss Oubakir, seorang pria yang sebelumnya diyakini merupakan sopir van.

Hanya beberapa jam setelah kejadian di Barcelona, serangan dengan menggunakan van kembali terjadi di Cambrils. Menurut polisi, kasus tersebut dilakukan oleh jaringan teror yang sama dan dilaporkan terdiri dari 12 pria.

Polisi juga mengatakan serangan teror yang terjadi di Barcelona pada awalnya dirancang lebih mematikan. Namun, rencana itu gagal karena kesalahan teknis yang dibuat oleh pelaku.

Kesalahan itu terjadi dengan adanya ledakan yang terjadi di sebuah rumah di Alcanar pada Rabu (16/8) lalu. Dalam peristiwa itu ada satu orang yang tewas.

Alcanar adalah distrik yang tepatnya terletak sekitar 100 mil atau 160 kilometer sebelah barat dayaBarcelona. Ledakan di rumah itu juga disebut melukai tujuh orang, termasuk beberapa diantaranya adalah warga dari Prancis, Italia, dan Maroko.

Polisi meyakini rumah tersebut merupakan tempat pelaku serangan teror di Barcelona mempersiapkan kejahatan. Diduga mereka yang berada di dalamnya tengah membuat dan merakit senjata, termasuk bom yang hendak digunakan dalam serangan besar di salah satu kota terbesar negara itu.

Keamanan di Spanyol telah ditingkatkan menyusul serangan teror di Barcelona. Meski demikian status siaga tetap pada semula karena infomasi menunjukkan tak ada tanda serangan maupun ancaman lanjutan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement