REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara (Korut) meluncurkan dua rudal jarak dekat di pantai barat, Kamis (29/3). Berdasarkan pernyataan militer Korea Selatan, peluncuran tersebut dipercaya sebagai bagian dari uji coba meningkatkan kemampuan rudal. Sejauh ini, Korut telah dua kali melakukan uji coba nuklir.
Dalam beberapa pekan terakhir, Korut membuat situasi memanas, karena mengumumkan akan meluncurkan satelit cuaca ke luar angkasa. Negara kawasan memperingatkan agar Korut membatalkan rencananya tersebut karena melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) mengatakan, negara itu akan meluncurkan uji coba rudal.
"Peluncuran tersebut diyakini untuk meningkatkan kemampuan rudal dan tidak memiliki kaitan langsung dengan peluncuran rudal jarak jauh Korut," ujar pernyataan militer Korea Selatan dalam surat kabar Chosun Ilbo, seperti dikutip Reuters, Jumat (30/3).
Pernyataan serupa juga dimuat di surat kabar Joongang Ilbo. Pejabat militer Korea Selatan dari Joint Chiefs menolak mengkonfirmasi laporan tersebut. Menurut mereka, bukan kewenangan mereka untuk memberikan keterangan publik terkait aktivitas intelijen.
Peluncuran tersebut direncanakan antara 12-16 April. Korut mengeklaim peluncuran itu untuk menandai ulang tahun ke 100 pendiri negara itu Kim Il-sung. Rencana peluncuran tersebut juga mendapat kritik dari Cina dan para ahli meragukan kemampuan Korut dalam hal itu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
