Rabu 06 Sep 2017 09:32 WIB

Elon Musk: Kecerdasan Buatan Memicu Perang Dunia Ketiga

Rep: Christiyaningsih/ Red: Gita Amanda
Pendiri SpaceX, Elon Musk
Foto: AP
Pendiri SpaceX, Elon Musk

REPUBLIKA.CO.ID, Elon Musk mencuatkan opininya di tengah kegusaran sejumlah negara karena uji coba nuklir yang dilakukan Korea Utara. Menurut Elon Musk, bukan nuklir atau senjata lain yang akan memantik perang, namun kemajuan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang akan memicu perang dunia ketiga.

Dikutip dari laman The Independent, Selasa (5/9), bos Tesla, SpaceX, dan The Boring Company itu mewanti-wanti bahaya kompetisi demi memperebutkan superioritas di bidang kecerdasan buatan. Ia berbicara di akun Twitternya bahwa persaingan tersebut dapat menyebabkan pecahnya perang dunia ketiga. 

"Cina, Rusia, dan dalam waktu dekat di semua negara dengan kekuatan ilmu komputer yang besar. Menurutku kompetisi demi mendominasi kecerdasan buatan di level nasional dapat menyebabkan perang dunia ketiga," demikian pernyataan yang dikeluarkan Musk. 

Cuitannya merupakan respons atas pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengungkapkan bahwa AI adalah masa depan. Tidak hanya bagi Rusia tetapi juga seluruh masa depan manusia. "AI datang dengan peluang bertubi-tubi namun sulit untuk diprediksi. Siapapun yang bisa mendominasi AI maka dialah yang menjadi penentu masa depan dunia," ujar Putin. 

Di sisi lain, Musk juga terang-terangan tak menunjukkan minatnya pada uji coba nuklir Korut. Ia mengatakan tindakan apapun yang dilakukan negara pimpinan Kim Jong Un itu justru menjadi bumerang dan membunuh diri mereka sendiri. Sejak lama Elon Musk memang dikenal sebagai sosok yang vokal menentang kepemilikan senjata pemusnah tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement