Rabu 06 Sep 2017 12:37 WIB

Suu Kyi Sebut Ada Kesalahan Informasi Soal Konflik Rohingya

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nur Aini
Aung San Suu Kyi
Foto: AP / Koji Sasahara
Aung San Suu Kyi

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Pimpinan Myanmar Aung San Suu Kyi mengeluarkan peringatan tentang adanya kesalahan informasi yang diterima beberapa negara. Dia menilai kesalahan informasi dapat mengakibatkan hubungan Myanmar dengan negara lain rusak.

Suu Kyi melalui akun Facebook resminya, mencontohkan kesalahan itu berupa gambar pembunuhan yang ditunjukkan Wakil Perdana Menteri Turki melalui akun Twitternya. Gambar tersebut kemudian dihapus karena, bagi Suu Kyi, mereka bahkan tidak berasal dari Myanmar.

"Informasi yang diberikan kepada wakil perdana menteri Turki itu sebagai puncak gunung es adanya kesalahan informasi," kata Suu Kyi dalam sebuah pernyataan di akun Facebook resminya, seperti dilansir Reuters, Rabu (6/9).

Menurut Suu Kyi, kesalahan informasi tersebut tentu bisa merusak hubungan antarbeberapa negara dan justru malah menciptakan banyak masalah lagi di kalangan negara-negara lain. Dampaknya, kata dia, justru akan menaikkan pamor pihak-pihak yang dianggap Myanmar sebagai teroris dan mempromosikan kepentingan pihak itu. 

Suu Kyi juga menyalahkan "teroris" tersebut atas adanya kesalahan informasi yang merebak ke berbagai negara ihwal kekerasan yang terjadi di Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Dia juga merasa mendapat tekanan dari negara-negara yang mempunyai populasi Muslim selama konflik terjadi.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres memperingatkan adanya risiko pembantaian etnis di Myanmar dalam tragedi kemanusiaan yang dialami etnis Rohingya. Kekerasan yang telah berkecamuk selama hampir dua pekan di Rakhine ini bisa menjadi malapetaka kemanusiaan. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement