Jumat 05 Dec 2014 20:10 WIB

Astaghfirullah...Muslimah Rohingya yang Mau Menikah Diperkosa Aparat Myanmar Dulu

Adnin Armas (kiri) dan Maung Zarni (kanan)
Adnin Armas (kiri) dan Maung Zarni (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Aktifis HAM asal Myanmar, Maung Zarni, menceritakan bagaimana kisah muslim Rohingya akan menikah. Ini bukanlah hal mudah. Tidak semudah masyarakat Indonesia menikah. Bagaimana kisahnya?

Zarni menceritakan, pasangan yang akan menikah harus izin dulu kepada aparat setempat. Sebabnya, bagi muslim Rohingya diberlakukan pembatasan populasi, sehingga tidak mudah untuk menikah. “Kalau mau menikah harus izin dulu. Dan itu pasti dengan menyuap dengan uang yang banyak,” imbuhnya.

Pasangan yang akan menikah akan dipisah untuk diwawancarai. Apa yang terjadi kemudian? “Ketika dipisah, si wanita akan diperkosa. Dan si wanita tidak akan menceritakan, karena malu. Kalau tidak mau, sang pria akan dibunuh,” imbuhnya.

Zarni menceritakan hal ini sudah terjadi sangat lama. Sejak Bangsa Inggris meninggalkan Myanmar, muslim Rohingya mengalami hal itu. Mereka disekat dalam beberapa kamp konsentrasi. Pasukan militer mengitari mereka. Muslim disana tidak bisa dengan mudah mengunjungi satu desa dan lainnya. Harus dengan izin.

Zarni menceritakan sudah banyak sekali warga Rohingya yang mengalami pemerkosaan seperti itu. “Dan ini terjadi dalam waktu lama,” imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement