Senin 11 Sep 2017 13:43 WIB

Bencana Badai Irma, KJRI Terus Pantau Kondisi WNI

 Foto menunjukkan dampak Badai Irma di St Martin, Kamis (7/9). Badai ini sudah mengakibatkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal karena hancur akibat badai.
Foto: AP
Foto menunjukkan dampak Badai Irma di St Martin, Kamis (7/9). Badai ini sudah mengakibatkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal karena hancur akibat badai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Houston terus memantau keselamatan warga Negara Indonesia (WNI) dalam menghadapi badai Irma yang menerpa beberapa wilayah, yakni di Puerto Rico, Virgin Islands, dan negara bagian Florida. Badai Irma (kategori 4-5) telah mendarat di Puerto Rico dan Virgin Islands, serta beberapa negara Karibia lainnya dengan kecepatan 295 kilometer per jam pada 6 September 2017.

"Setelah Badai Harvey, untuk kedua kalinya bencana mendera wilayah kerja KJRI Houston, kali ini Badai Irma menerpa Puerto Rico, Virgin Islands, dan negara bagian Florida, sedangkan Georgia diperkirakan akan terkena dampaknya," kata pernyataan pers dari KJRI Houston yang diterima di Jakarta, Senin (11/9).

Berdasarkan hasil pantauan KJRI Houston, sebanyak tujuh WNI yang tinggal di San Juan, Puerto Rico dan lima WNI yang berdomisili di Virgin Islands dalam keadaan aman dan selamat. Badai Irma (kategori 4-5) kembali mendarat di Florida pada Ahad kemarin. Hujan lebat di Florida Keys hingga tenggara Florida menyebabkan banjir setinggi 10-15 inch, dan banjir di wilayah barat daya pantai Florida setinggi satu hingga empat meter terjadi pada Sabtu (9/9).

Sebagai dampak badai Irma, hujan lebat di wilayah pantai Georgia setinggi 8-12 inch diperkirakan terjadi mulai Ahad hingga Selasa, 10-12 September 2017. Mengantisipasi terjadinya badai Irma, KJRI Houston pada 5 September 2017 telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat, diaspora dan mahasiswa Indonesia di Puerto Rico, U.S. Virgin Islands dan Florida agar meningkatkan kewaspadaan, mengutamakan keselamatan dan memantau perkembangan lingkungannya.

WNI juga diminta agar mentaati imbauan dari pemerintah setempat untuk melakukan evakuasi ke temapt-tempat yang telah ditentukan, khususnya bagi warga yang wilayah tempat tinggalnya mendapat perintah evakuasi (mandatory evacuation). Bagi WNI yang membutuhkan informasi dan bantuan dapat menghubungi "hotline" 24 jam KJRI Houston pada nomor +1 346-932-7284.

KJRI Houston juga telah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan tokoh-tokoh masyarakat dan mahasiswa Indonesia di Florida dan Georgia serta otoritas setempat, dan juga pihak KBRI Washington DC untuk memantau kesiapan WNI dalam menghadapi badai Irma dan dampaknya. Hasil komunikasi dan koordinasi, puluhan mahasiswa Indonesia telah dievakuasi melalui jalur darat, antara lain ke North Miami Beach Senior Shelter, Tampa, New Orleans dan Atlanta, sedangkan tiga WNI mahasiswa Aviation telah mengungsi ke Washington DC melalui jalur udara sebelum bandara ditutup. Sebagian WNI telah dievakuasi ke beberapa tempat yang aman, dan sebagian WNI lainnya memilih tetap tinggal di kediaman masing masing dan mengungsi ke kediaman sesama WNI.

Berdasarkan data KJRI Houston, hingga akhir Juli 2017, tercatat 2.595 WNI dan 542 mahasiswa Indonesia yang tinggal di seluruh wilayah Florida. Sejauh ini kondisi WNI di Florida aman dan belum ada laporan mengenai WNI yang menjadi korban badai Irma di Florida. Pihak KJRI Houston terus melakukan komunikasi dan koordinasi untuk memantau keberadaan dan keselamatan WNI, termasuk mahasiswa Indonesia di Florida dan Georgia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement