Rabu 13 Sep 2017 15:19 WIB

Halimah, Presiden Baru Singapura akan Tetap Tinggal di Rumah

Rep: Fira Nursya’bani / Red: Endro Yuwanto
Halimah Yacob dan suaminya Mohammad Abdullah Alhabshee
Foto: AP / Wong Maye-E
Halimah Yacob dan suaminya Mohammad Abdullah Alhabshee

REPUBLIKA.CO.ID,  SINGAPURA -- Presiden terpilih Singapura, Halimah Yacob, tidak hanya menjadi presiden wanita pertama, namun juga akan menjadi presiden pertama yang tetap tinggal di rumah pribadinya selama menjalankan masa jabatan. Tak lama setelah dinyatakan sebagai pemenang dalam sebuah walkover, Halimah mengatakan, tidak memiliki rencana untuk pindah dari rumah keluarganya di Yishun.

"Saya masih tinggal di Yishun. Itu adalah tempat yang sangat bagus dan nyaman. Saya telah tinggal di sana selama bertahun-tahun," ujar Halimah, saat ditanya di mana dia akan tinggal setelah menjadi presiden, Rabu (13/9).

Suami Halimah, Mohamed Abdullah Alhabshee, menambahkan, Halimah tidak perlu pindah karena rumah yang dihuninya cukup besar. Rumah sejenis flat jumbo milik Halimah terdiri dari empat kamar dan lima kamar di tiap lantainya. Ini merupakan tempat Halimah telah tinggal bersama keluarganya selama lebih dari 30 tahun.

Halimah dan suaminya diketahui memiliki dua putra dan tiga putri, yang berusia antara 26 sampai 35 tahun. "Saya akan menyerahkannya ke bagian keamanan, saya pikir mereka tahu bagaimana mengamankan daerah itu," jelas Halimah saat ditanya mengenai sistem pengaturan keamanan di rumahnya.

Sebagai mantan Ketua Parlemen yang mengundurkan diri untuk mengikuti pemilihan presiden yang diperuntukkan bagi kandidat Melayu, Halimah sudah memiliki beberapa pengaturan keamanan. Ia menuturkan, tinggal di rumah pribadinya akan membuatnya tetap sehat, karena dia akan mencoba menaiki tangga ke lantai enam, bukan lift.

Halimah kemudian menjawab pertanyaan dari seorang reporter yang menyinggung tentang status kesehatannya. "Status kesehatan saya sangat baik. Setiap pagi saya berolahraga minimal 45 menit," ungkap dia.

Halimah juga mengatakan akan banyak bergerak di Istana Negara saat ia bekerja sebagai presiden. "Saya pikir istana sangat besar dan ini memberi saya kesempatan untuk berjalan lebih jauh dan tetap fit," katanya.

Halimah akan dilantik sebagai presiden kedelapan Singapura pada Kamis (14/9). Ia juga akan menjadi presiden dari etnis Melayu dan Muslim pertama setelah 47 tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement