Kamis 06 Apr 2017 07:20 WIB

Suu Kyi: Tidak Ada Pembersihan Etnis Rohingya

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ani Nursalikah
Aung San Suu Kyi
Foto: AP
Aung San Suu Kyi

REPUBLIKA.CO.ID, NAPYIDAW -- Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi mengatakan, pembersihan etnis jadi istilah yang terlalu kuat untuk menggambarkan yang terjadi di Rakhine. Padahal, ia sendiri mendapat kecaman internasonal atas kasus Rohingya.

"Saya tidak berpikir ada pembersihan etnis yang terjadi, saya pikir pembersihan etnis penggambaran yang terlalu kuat untuk apa yang terjadi," kata Suu Kyi.

Serangan terhadap panjaga perbatasan Myanmar Oktober lalu, telah memicu serangan balik yang mengerikan dan memaksa krisis terbesar di kekuasaan Suu Kyi. Pasalnya, lebih dari 75 ribu Muslim Rohingya melarikan diri dari Myanmar.

Laporan PBB awal tahun ini, pasukan keamanan Myanmar telah melakukan pembunuhan dan pemerkosaan massal, terhadap Muslim Rohingya dengan dalih memerangi pemberontak. Jelas jika Badan HAM PBB melihat kejahatan kemanusiaan terjadi.

Namun, militer Myanmar membantah tuduhan itu dan mengklaim apa yang dilakukan merupakan operasi perlawanan yang sah dan sesuai prosedur. "Apa yang kita coba lakukan adalah rekonsiliasi bukan mengutuk," ujar Suu Kyi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement