Selasa 12 Sep 2017 16:26 WIB

Banjir Bandang Lumpuhkan Filipina

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Andi Nur Aminah
Banjir bandang (ilustrasi)
Foto: The Australian
Banjir bandang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Hujan lebat yang menyebabkan banjir bandang telah melumpuhkan beberapa wilayah di Pulau Luzon, yang merupakan pulau utama Filipina. Pasar, sekolah, dan gedung perkantoran terpaksa ditutup setelah badai tropis menyapu negara itu pada Selasa (12/9).

Biro cuaca Filipina telah memberikan sinyal peringatan badai di Manila dan di 19 provinsi lainnya di Luzon. Peringatan ini dikeluarkan bersamaan dengan mendaratnya badai tropis yang memiliki kecepatan hingga 60 kilometer per jam di provinsi timur Quezon.

Pihak berwenang memerintahkan evakuasi penduduk di beberapa kota yang terendam banjir di Quezon dan di Laguna. Di dua wilayah ini 13 orang telah dilaporkan hilang. Selain banjir, tanah longsor juga terjadi di Taytay, Rizal, yang terletak sejauh 20 km dari Manila, dan menewaskan sedikitnya dua orang.

Beberapa rumah di daerah dataran rendah di ibukota Manila berada di bawah genangan air hingga leher orang dewasa. Penduduk menggunakan material yang mengambang untuk bisa melalui banjir.

Beberapa penerbangan juga dibatalkan karena diperkirakan akan ada banyak hujan lagi di hari ini. Otoritas transportasi bahkan menghentikan operasi di pelabuhan Kota Batangas dan pelabuhan Lucena di Quezon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement