Kamis 14 Sep 2017 06:36 WIB

Alqaidah Peringatkan Pemerintah Myanmar atas Rohingya

Red: Nur Aini
Gerilyawan Alqaidah (ilustrasi)
Foto: EPA/Intel Center
Gerilyawan Alqaidah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, RAKHINE -- Pegaris keras Alqaidah menyeru dukungan bagi Muslim Rohingya Myanmar, yang menghadapi tindakan keras keamanan, yang telah membuat sekitar 400 ribu orang lari ke Bangladesh. Kelompok itu memperingatkan bahwa Myanmar akan menghadapi hukuman untuk kejahatannya.

Gelombang pengungsi Muslim dari Myanmar, yang berpenduduk sebagian besar beragama Buddha, dipicu oleh tanggapan sengit pasukan keamanan terhadap serangkaian serangan petempur Rohingya terhadap pos polisi dan tentara di bagian barat negara itu pada 25 Agustus. Kelompok di balik serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat itu mengeluarkan pernyataan mendesak umat Islam di seluruh dunia mendukung sesama Muslim di Myanmar dengan bantuan, senjata dan "ketentaraan". "Perlakuan buas terhadap saudara Muslim kita tidak boleh lewat tanpa hukuman," kata pernyataan al Qaida seperti dikutip kelompok pemantau SITE.

"Pemerintah Myanmar harus merasakan yang saudara Muslim kita rasakan," katanya.

Myanmar menyatakan pasukan keamanannya melakukan tindakan sah terhadap "teroris", yang dituduhnya melakukan serangan terhadap polisi dan tentara, dan warga. Pemerintah memperingatkan akan serangan bom di perkotaan dan seruan Alqaidah akan senjata kemungkinan menambah kekhawatiran tersebut. "Kami menyeru semua saudara pejuang di Bangladesh, India, Pakistan, dan Filipina berangkat ke Birma (Myanmar) membantu saudara Muslim dan membuat persiapan diperlukan-pelatihan dan sejenisnya- untuk melawan penindasan itu," kata kelompok tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement