Kamis 14 Sep 2017 15:04 WIB

Korut Ancam Tenggelamkan Jepang dan Ubah AS Jadi Abu

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Esthi Maharani
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (tengah).
Foto: AP
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG - Sebuah badan negara Korea Utara mengancam akan menenggelamkan Jepang dengan senjata nuklir dan mengubah AS menjadi abu. Ancaman ini diberikan karena kedua negara itu mendukung resolusi dan sanksi terbaru yang dijatuhkan Dewan Keamanan PBB kepada Korut

Komite Perdamaian Asia Pasifik Korea di Pyongyang, yang menangani hubungan dan propaganda luar negeri Korut, juga mengecam Dewan Keamanan PBB. Komite ini menyebut Dewan Keamanan sebagai 'alat kejahatan' yang terdiri dari negara-negara yang mudah 'disuap', yang bergerak sesuai perintah AS.

"Keempat pulau di negara kepulauan itu harus tenggelam ke laut oleh bom nuklir Juche. Jepang tidak lagi perlu ada di dekat kita," kata komite tersebut dalam sebuah pernyataan yang dikutip kantor berita resmi Korut, KCNA.

Juche adalah ideologi penguasa Korut yang memadukan Marxisme dan bentuk ekstrim nasionalisme yang dianut oleh pendiri negara Kim Il-sung, kakek pemimpin Korut saat ini, Kim Jong-u. Ketegangan regional telah meningkat tajam setelah Korut melakukan uji coba nuklir keenam, dan sejauh ini yang paling kuat, pada 3 September lalu.

Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 orang, telah memberikan suara bulat untuk menerima sanksi rancangan AS, pada Senin (11/9). Sanksi ini akan melarang ekspor tekstil Korut, yang merupakan ekspor terbesar kedua setelah batubara dan mineral, serta membatasi pasokan bahan bakar.

Korut bereaksi terhadap sanksi terbaru Dewan Keamanan PBB yang mendapat dukungan dari Cina dan Rusia itu. Negara terisolasi ini mengulangi ancaman untuk menghancurkan AS, Jepang, dan Korea Selatan.

"Mari kita mengubah daratan AS menjadi abu dan kegelapan. Marilah kita melampiaskan dendam kita dengan mobilisasi semua sarana pembalasan yang telah dipersiapkan sekarang," kata pernyataan tersebut.

Jepang kemudian mengkritik pernyataan Korut yang sangat kasar. "Pernyataan itu sangat provokatif dan mengerikan, ini adalah sesuatu yang secara nyata meningkatkan ketegangan regional dan sama sekali tidak dapat diterima," kata Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga dalam sebuah konferensi pers pada Kamis (14/9).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement