Jumat 15 Sep 2017 11:30 WIB

Presiden Korsel Minta Sanksi PBB ke Korut Diterapkan Penuh

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ratna Puspita
Presiden terpilih Korea Selatan Moon Jae-in menyapa tetangga dan pendukungnya saat meninggalkan rumah di Seoul, Korea Selatan, Rabu, 10 Mei 2017.
Foto: AP Photo/Lee Jin-man
Presiden terpilih Korea Selatan Moon Jae-in menyapa tetangga dan pendukungnya saat meninggalkan rumah di Seoul, Korea Selatan, Rabu, 10 Mei 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in segera memimpin rapat Dewan Keamanan Nasional (NSC) tak lama setelah tetangganya Korea Utara (Korut) kembali meluncurkan rudal balistik, Jumat (15/9). Dalam pertemuan tersebut, para pejabat Korsel mengecam keras tindakan Korut yang dianggap mengabaikan peringatan dan protes masyarakat internasional.

Menurut juru bicara kepresidenan Korsel, Park Soo-hyun, ketika rapat NSC, Moon Jae-in menegaskan lagi pentingnya menerapkan sanksi terbaru Dewan Keamanan PBB terhadap Pyongyang secara menyeluruh. Sebab, Moon menilai, bukan tak mungkin Korut akan kembali melakukan provokasi.

"Presiden Moon Jae-in memerintahkan pelaksanaan menyeluruh sanksi terbaru Dewan Keamanan PBB terhadap Korut setelah mereka kembali meluncurkan rudal balistik," kata Par Soo-hyun, seperti dilaporkan laman Yonhap, Jumat (15/9).

Terkait hal ini, Moon, kata Park, juga telah memerintahkan jajaran pemerintahannya untuk bekerja sama dengan masyarakat internasional. "Presiden Moon menginstruksikan pemerintah untuk bekerja sama dengan dunia internasional untuk memeriksa semua cara diplomatik agar Pyongyang melepaskan program nuklir dan misilnya," ujarnya.

Moon pun memerintahkan militer untuk menyusun langkah-langkah efektif dan tegas berdasarkan kemampuan pertahanan gabungan dengan Amerika Serikat (AS). "Termasuk melawan ancaman jenis baru dari Korut, seperti senjata elektromagnetik (EMP) dan ancaman senjata biologis," kata Park.

Selama pertemuan NSC, para pejabat Korsel mengecam Pyongyang karena kembali meluncurkan rudal walaupun telah dilanda kecaman dunia internasional. Sementara memperingatkan bahwa provokasinya hanya akan memperdalam isolasi diplomatik dan ekonomi Korut.

Korut kembali meluncurkan rudal balistik pada Jumat (15/9) pagi waktu setempat. Rudal tersebut melintasi Jepang dan jatuh di laut lepas Hokkaido.Berdasarkan pemantauan militer Korsel rudal tersebut ditembakan Korutdari Sunan, sebuah distrik di dekat Bandara Internasional Pyongyang. Rudal mencapai ketinggian 770 kilometer dan menempuh jarak 3.700 kilometer.

Dengan ketinggian dan jarak tempuh yang berhasil dicapai rudal ini, pangkalan dan basis militer AS di Pasifik, yakni di Guam, telah berada dalam jangkauan rudal Korut. Sebab jarak antara Pyongyang dan Guam hanya sekitar 3.400 kilometer. Guam merupakan target yang sempat hendak diserang Pyongyang namun ditunda eksekusinya oleh Kim Jong-un.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement