Ahad 17 Sep 2017 23:59 WIB

Hamas Siap Bersatu dengan Fatah Demi Gaza

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Endro Yuwanto
Faksi gerakan Islam di Palestina: Hamas dan Fatah
Faksi gerakan Islam di Palestina: Hamas dan Fatah

REPUBLIKA.CO.ID,  RAMALLAH -- Hamas menegaskan komitmennya untuk melepaskan kontrol atas Gaza kepada Fatah. Demikian laporan Reuters, pada Ahad (17/9).

Sejak konflik pecah pada 2007 silam, Gaza berada dalam kendali otoritas Hamas. Sementara itu, Tepi Barat di bawah kontrol Fatah.

Penyerahan kendali administrasi Gaza kepada Fatah dinilai merupakan langkah besar untuk menyamakan persepsi di antara kedua kubu tersebut. Sepuluh tahun terakhir, Hamas kerap berseberangan dengan kepemimpinan Presiden Mahmoud Abbas yang berasal dari Fatah.

Dalam pernyataan resminya, Hamas menilai keputusannya itu sebagai "sebuah langkah yang berani, tetapi serius dan patriotik" untuk meluruhkan komite administratif yang mengurus Gaza.

Gaza merupakan kawasan yang hampir seluruhnya terkurung kekuasaan militer Israel. Kini, wilayah itu berpenduduk sekitar dua juta jiwa.

Mayoritasnya mengandalkan bantuan dari negara-negara asing dan lembaga donor internasional untuk menjalankan infrastruktur.

Rencana persatuan kembali (reunification) Hamas dengan Fatah terkait Gaza merupakan hasil mediasi Mesir. Meskipun belum sepenuhnya tuntas, Fatah menyambut baik intensi Hamas tersebut.

Juru bicara Fatah menegaskan, keinginan Hamas tersebut merupakan langkah yang tepat. Di sisi lain, "perdamaian" antara Hamas dan Fatah dapat memperbesar kesempatan bagi Palestina untuk memperoleh pengakuan kedaulatan dari negara-negara besar.

"Langkah ini akan memperkuat persatuan di antara orang Palestina dan mengakhiri perpecahan yang buruk ini (antara Hamas dan Fatah --Red)," kata pemimpin delegasi Fatah ke pertemuan di Kairo, Azzam Al-Ahmad.

Sampai kini, pihak Fatah masih menunggu tindak lanjut yang lebih detail dari pihak Hamas. Khususnya mengenai pengalihan kementerian-kementerian di Gaza dari Hamas ke Fatah. Selain itu juga soal kendali atas perbatasan dengan Mesir.

Pada 2014 lalu, Hamas dan Fatah sempat sepakat untuk membentuk rekonsiliasi nasional mengenai administrasi negara Palestina. Namun, kesepatakan ini tidak sampai menyentuh hal-hal detail.

Pada 2006 silam, Hamas memenangi pemilihan umum Palestina. Administrasi pemerintahan yang menyatukan Hamas dengan Fatah setelah itu hanya bertahan singkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement