Kamis 28 Sep 2017 11:10 WIB

Ini Bantahan Milisi Rohingya yang Dituduh Bunuh Warga Hindu

Rumah warga Rohingya terbakar.
Foto: ABC News
Rumah warga Rohingya terbakar.

REPUBLIKA.CO.ID, MAUNGDAW -- Militan Rohingya, Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) membantah tuduhan tentara Myanmar bahwa mereka telah membantai sejumlah penduduk desa Hindu, yang jenazahnya dipamerkan kepada pers, Rabu, (27/9).

Bentrokan besar-besaran antara tentara Myanmar dan ARSA meletus bulan lalu, memicu krisis pengungsi yang mengerikan dengan hampir setengah juta orang Rohingya melarikan diri ke Bangladesh.

Sebuah perang informasi terjadi karena Pemerintah Myanmar menolak tuduhan PBB yang menyebut tentaranya melakukan kampanye pemusnahan etnis terhadap Rohingya.

Etnis Rohingya juga menghadapi penganiayaan di negara yang sebagian besar penduduknya beragama Budha selama beberapa dekade ini. Seperti dilansir Channel News Asia, pada Rabu, tentara Myanmar menerbangkan wartawan ke daerah di mana kuburan massal 45 penduduk desa Hindu, termasuk wanita dan anak-anak yang ditemukan awal pekan ini.

Militer menuduh gerilyawan Rohingya melakukan pembantaian umat Hindu pada 25 Agustus, pada hari yang sama kelompok tersebut melakukan serangan mematikan terhadap pos polisi yang memicu reaksi militer.

Dalam pernyataan resmi pertamanya atas tuduhan tersebut, ARSA membantah anggotanya melakukan pembunuhan, kekerasan seksual, atau rekrutmen paksa di wilayah tersebut pada 25 Agustus. Melalui Twitter-nya, ARSA meminta tentara Myanmar untuk menghentikan menyalahkan korban.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement