Selasa 03 Oct 2017 16:05 WIB

Ada Penyakit Misterius, AS Usir Personel Diplomat Kuba

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Teguh Firmansyah
Bendera Kuba dan AS.
Foto: huffingtonpost.co.uk
Bendera Kuba dan AS.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat mengusir dua pertiga personel diplomasi Kuba. Ini menyusul serangan penyakit misterius terhadap staf kedutaan besar Amerika di Havana selama beberapa bulan terakhir.

Seperti diwartakan Reuters, Rabu (3/10) Departemen Luar Negeri AS akan mengumumkan pengusiran tersebut pada Selasa waktu setempat. Keputusan pengusiran itu diambil berselang beberapa hari setelah pengumuman pengurangan jumlah diplomat Amerika di Kuba.

Rencananya lebih dari separuh staf kedutaan AS di Kuba akan dipulangkan. Pemerintah juga memperingatkan warganya agar tidak mengunjungi Kuba.

Sayangnya, kemenlu AS enggan berkomentar lebih jauh terkait hal ini. Mereka menegaskan, Menteri Luar Negeri Rex Tillerson saat ini terus mengevaluasi langkah untuk memastikan Pemerintah Kuba bertanggung jawab untuk melindungi para diplomat.

Terkait hal itu, Pemerintah AS menghentikan izin visa reguler bagi warga Kuba yang ingin masuk ke Amerika. Pemerintah juga hanya akan menawarkan layanan darurat kepada warga AS.

Kepala Kemenlu Kuba untuk urusan AS, Josefina Vidal mengatakan, keputusan tersebut dinilai terlalu tergesa-gesa. Hal itu akan mempengaruhi hubungan bilateral.

Sebelumnya, 21 staf kedubes AS terserang penyakit yang belum terindetifikasi. Mereka mengalami gangguan pendengaran, pusing, kelelahan, masalah kognitif dan kesulitan tidur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement