Rabu 20 Sep 2017 07:24 WIB

Presiden Meksiko: Gempa Sebabkan 27 Bangunan Roboh

Rep: Fira Nursya’bani/ Red: Endro Yuwanto
 Bangunan runtuh akibat gempa 8.1 skala richter di Juchitan, negara bagian Oaxaca, Meksiko, Ahad (10/9).
Foto: AP
Bangunan runtuh akibat gempa 8.1 skala richter di Juchitan, negara bagian Oaxaca, Meksiko, Ahad (10/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Sedikitnya 93 orang tewas dalam bencana gempa bumi dahsyat yang melanda Meksiko pada Selasa (19/9). Negara Bagian Morelos, tepat di sebelah selatan Mexico City, memiliki jumlah korban tewas tertinggi, dengan 54 kematian.

Di Negara Bagian Puebla, yang dekat dengan pusat gempa, terdapat 26 kematian. Sementara di ibu kota Mexico City, sedikitnya empat orang dilaporkan tewas.

Beberapa pejabat setempat juga menyatakan ada sembilan orang tewas di negara tetangga Meksiko. Namun mereka tidak mengungkapkan secara rinci.

Gempa besar berkekuatan 7,1 skala Richter (SR) itu meruntuhkan banyak bangunan di Mexico City yang berpenduduk padat. Tim penyelamat segera melakukan pencarian korban selamat di bawah reruntuhan.

Ribuan orang berlari ke jalanan dengan panik. Banyak bangunan kehilangan aliran listrik saat gempa melanda tepat di jam makan siang.

Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto mengatakan, sejauh ini ada 27 bangunan telah roboh di Mexico City. Gempa bumi berkekuatan lebih dari 7 SR dianggap cukup besar untuk menyebabkan kerusakan berat.

Gempa bumi kali ini adalah gempa terkuat kedua yang melanda Meksiko bulan ini. Gempa pertama terjadi pada 7 September 2017 lalu di Meksiko selatan, yang menewaskan sedikitnya 98 orang.

Gempa tersebut terjadi tepat 32 tahun sejak gempa dahsyat menewaskan ribuan orang di Mexico City pada 1985. Banyak warga Meksiko yang berpartisipasi dalam latihan menghadapi gempa di seluruh negeri setiap 19 September.

Saham Meksiko dan mata uang peso dipantau turun karena gempa. Bursa efek Meksiko bahkan menghentikan perdagangan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement