Kamis 21 Sep 2017 06:45 WIB

Pemimpin Korut Ini Disebut Pekerjakan Budak Seks Remaja

Rep: Christiyaningsih/ Red: Agus Yulianto
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bersama Ri Pyong-chol (kiri) pada 15 Mei 2017.
Foto: REUTERS/KCNA/File Photo
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bersama Ri Pyong-chol (kiri) pada 15 Mei 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un disebut mempekerjakan remaja usia sekolah untuk dijadikan budak seksnya. Ia juga dituding telah mengeksekusi mati sekelompok musisi menggunakan senjata anti aircraft karena diduga membuat video porno.

Pernyataan itu meluncur dari mulut Hee Yeon, seorang pemberontak partai di Korea Utara yang kini bermukim di Seoul. Ia melarikan diri dari Pyongyang pada 2015 silam, karena tak tahan hidup di bawah tekanan dan menyaksikan kekejaman Kim Jong Un. "Aku melihat banyak kengerian di Pyongyang," kata Hee Yeon dikutip dari laman Foxnews, kemarin (20/9).

Ia berkisah, pernah berada di kerumunan 10 ribu orang dan melihat 11 orang musisi dihukum mati dengan senjata anti aircraft. Mereka diikat dan dihujani tembakan hingga bagian-bagian tubuhnya hancur lebur dan beterbangan. "Apa yang aku saksikan membuat perutku mual," katanya.

Sebuah laporan yang dirilis oleh The Transnational Justice Working Group pada Juli lalu di Seoul menguatkan, kesaksian Hee Yeon. Dalam laporan itu dijelaskan rezim Kim Jogn Un tak segan melakukan eksekusi mati di halaman sekolah, jembatan, dan stadion olahraga.

Hee Yeon menambahkan, tak ada seorang pun yang luput dari hukuman jika dianggap tidak setia kepada pemerintah. Ia mengatakan Kim Jong Un adalah sosok yang temperamental.

Tak cukup sampai di situ, dipekerjakannya budak seks berusia remaja ikut menambah panjang daftar kekejaman sang penguasa. Menurut Hee Yeon, siswi-siswi yang paling cantik di sekolah akan direkrut untuk menjadi pegawai di rumah Kim Jong Un.

Mereka diajari tata cara menghidangkan makanan untuk Kim John Un dan cara memijat. Pada akhirnya anak-anak malang tersebut tidak hanya bekerja sebagai pelayan rumah tangga tetapi juga dipaksa untuk melayani nafsu seks Kim Jong Un. Belum ada keterangan dari pemerintah Korut terkait tudingan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement