Rabu 27 Sep 2017 10:32 WIB

Dubes Myanmar: Tak Ada Pemusnahan Etnis Rohingya

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Teguh Firmansyah
Pengungsi melintasi sungai yang meluap di kamp pengungsi Rohingya di Cox's Bazaar, Bangladesh, Selasa (19/9).
Foto: Abir Abdullah/EPAq
Pengungsi melintasi sungai yang meluap di kamp pengungsi Rohingya di Cox's Bazaar, Bangladesh, Selasa (19/9).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK --  Duta Besar Myanmar untuk PBB Hau Do Suan menegaskan, tidak ada pemusnahan etnis atau genosida yang terjadi terhadap Muslim Rohingya. Ia keberatan  dengan sebutan pemusnahan etnis yang disematkan negara-negara lain terhadap  situasi di negara bagian Rakhine saat ini.

Seperti dilansir Japan New, Rabu, (27/9), Suan mengatakan, penyebutan pemusnahan etnis itu tidak bertanggung jawab dan tuduhan itu juga tak berdasar. Dia tidak menyebutkan salah satu negara. Meskipun banyak negara yang  berbicara mengenai penderitaan lebih dari 420 ribu Muslim Rohingya yang telah melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh sejak 25 Agustus, ketika serangan gerilyawan Rohingya terhadap pasukan keamanan mendorong sebuah tindakan keras militer dan pembalasan oleh kelompok radikal Budhis.

Di antara mereka yang menuduh Myanmar melakukan pemusnahan etnis Rohingya adalah Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Kepala HAM PBB Zeid Ra'ad al-Hussein, dan sejumlah negara Islam, termasuk Uni Emirat Arab. Namun Suan membantah tuduhan mereka.

"Tidak ada pemusnahan etnis. Tidak ada genosida. Para pemimpin Myanmar  berusaha untuk memberikan kebebasan dan hak asasi manusia tidak akan mendukung kebijakan pemusnahan etnis tersebut. Kami akan melakukan segalanya untuk mencegah pemusnahan etnis dan genosida," ujar Suan.

Suan menyebut isu Rakhine sangat kompleks dan mendesak negara anggota PBB dan masyarakat internasional untuk melihat situasi di Rakhine utara secara obyektif dan dengan cara yang tidak bias.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement