Jumat 22 Sep 2017 13:21 WIB

Ratusan Perusuh Bakar Gedung Polisi dan Militer

Police Line (ilustrasi)
Foto: www.nbcmiami.com
Police Line (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CONAKRY -- Ratusan perusuh di kota pertambangan bauksit Guinea di Boke membakar sebuah gedung polisi dan gedung polisi militer pada Kamis (21/9). Para perusuh juga bentrok dengan aparat keamanan yang membawa tongkat sehingga menyebabkan 17 orang terluka.

Menurut anggota Palang Merah Guinea Oumar Kalissa, otoritas Guinea berhasil menghindari pertumpahan darah pada hari-hari sebelumnya dengan berhenti menggunakan peluru tajam kepada para demonstran di lingkungan Boke di Kolabounyi.

Kerusuhan disebabkan oleh kemarahan para pemuda setempat yang mengatakan penambangan bauksit telah menimbulkan polusi dan kebisingan. Sebaliknya, tidak ada pekerjaan atau layanan seperti air dan listrik, serta telah melumpuhkan Boke selama hampir seminggu terakhir.

Meski pertambangan telah terjadi selama puluhan tahun, Guinea yang merupakan produsen bauksit terbaik di Afrika, tetap menjadi salah satu negara paling tidak berkembang di dunia.

Tambang di sekitar Boke menghasilkan sekitar 15 juta ton bijih aluminium untuk perusahaan tambang terbesar di Afrika Barat Societe Miniere de Boke (SMB) dan Companie Bauxite de Guinee (CBG). Namun pekerjaan mereka telah berulang kali dihentikan dalam seminggu terakhir dan saat ini masih diblokir oleh demonstran.

"Pemerintah mengecam keras tindakan-tindakan ini yang jelas-jelas berada di luar hukum," demikian juru bicara pemerintah Damantang Albert Camara dalam sebuah pernyataan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement