Selasa 26 Sep 2017 17:17 WIB

Paspampres Duterte Tewas Ditembak

Presiden Duterte
Foto: ABC News
Presiden Duterte

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA  -- Seorang anggota unit pengawal Presiden Filipina Rodrigo Duterte tewas tertembak pada Selasa (26/9).  Presiden dikabarkan berada jauh dari lokasi kejadian. Tembakan misterius terdengar pada Selasa pagi di Malacanang Park yang merupakan basis dari Kelompok Pengamanan Presiden (PSG) di Manila.

Anggota PSG berusia 37 tahun itu ditemukan oleh istrinya di tempat tinggalnya pada pukul 08.50 waktu setempat. Dia meninggal akibat luka tembakan tunggal di dada.

Komandan PSG Lope Dagoy mengeyampingkan jika ini merupakan aksi teroris.  "Kami mengesampingkan adanya tindakan kecurangan," katanya. "Tentu saja hal tersebut tidak ada."

Presiden yang lincah itu tidak terlihat di depan umum pada Senin. Namun sebelum itu berada di kota kelahirannya di selatan Davao, selama beberapa hari.

Ketika ditanyai selama wawancara reguler tentang keberadaan Duterte pada saat penembakan tersebut, juru bicara Ernesto Abella mengatakan pihaknya tidak memiliki informasi mengenai hal tersebut.

Duterte terkenal tidak dapat diprediksi dan sering menyebabkan kebingungan dengan perubahan mendadak pada jadwal publiknya yang padat, yang biasanya dimulai pada sore hari dan pidatonya bisa berjalan sampai empat jam lebih lama karena penyampaiannya yang panjang dan tidak tertulis.

Duterte biasanya menghabiskan akhir pekannya di Davao City. Terkadang dimulai pada Kamis dan tidak kembali ke Manila sampai Senin atau lebih lama lagi. Dia dijadwalkan menghadiri beberapa acara publik di Manila pada Selasa malam.

Taman Malacanang dekat dengan kediaman Bahay Ng Pagbabago Duterte, terpisah dari istana Malacanang di tepi sungai Pasig.

Dagoy mengatakan, polisi sekarang menyelidiki penembakan tersebut dan PSG tidak ingin berspekulasi mengenai keadaan tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement