Senin 02 Oct 2017 17:18 WIB

900 Warga Katalan Terluka dalam Referendum Kemerdekaan

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Seseorang memakai sepatu bot dengan warna bendera Catalonia di Barcelona,  Spanyol, (1/10).
Foto: EPA-EFE / Enric Fontcuberta
Seseorang memakai sepatu bot dengan warna bendera Catalonia di Barcelona, Spanyol, (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Otoritas Pemerintah Daerah Katalan melaporkan setidaknya 900 orang terluka selama berlangsungnya referendum kemerdekaan tak mengikat pada Ahad (1/10). Hal ini cukup menjadi sorotan karena sebagian besar korban dikabarkan tak melawan ketika menerima perlakuan kasar aparat keamanan Spanyol.

"Hampir 900 orang terluka dalam bentrokan selama referendum kemerdekaan yang dilarang oleh Pemerintah Spanyol," kata otoritas Katalunya,seperti dilaporkan laman the Independent, Senin (2/10).

Warga Katalunya memang sempat terlibat perselisihan dan pertikaian dengan aparat keamanan Spanyol yang berusaha mengadang mereka menuju bilik pemungutan suara.

Mereka terlibat adu mulut dan kemudian dipaksa bubar oleh aparat dengan mendorong serta memukul mereka menggunakan pentungan. Tak hanya pemuda dan dewasa yang jadi korban pemukulan, tapi juga termasuk orangtua dan ibu-ibu.

Aksi represif ini memang cukup berhasil membubarkan kerumunan warga Katalunya yang hendak memberikan suaranya dalam referendum. Aparat keamanan Spanyol berhasil menutup ratusan pos pemungutan suara. Kendatidemikian, masih terdapat ratusan pos pemungutan suara lainnya yang tetap buka dan tak terjamah aparat keamanan.

Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy masih bersikeras bahwa referendum Katalunya adalah ilegal. Ia pun mengabaikan tentang adanyapemungutan suara yang digelar pada Ahad (1/10).

Hari ini belum ada referendum penentuan nasib sendiri Katalunya. Aturan hukum tetap berlaku dengan segenapkekuatannya, ujarnya, seperti dikutip laman Washington Post.

Sebelumnya, para pejabat Pemerintah Daerah Katalunya telahmenyatakan bahwa hasil referendum menunjukkan 90 persen warganya memilih 'Ya'.Ini artinya mayoritas warga Katalunya menghendaki kemerdekaan dan pemisahan diri dari tubuh Spanyol.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement