Rabu 04 Oct 2017 09:21 WIB

Rusia Sambut Babak Baru dengan Saudi

Rep: Mgrol97/ Red: Agus Yulianto
Presiden Rusia Vladimir Putin
Foto: Alexei Nikolsky/Tass
Presiden Rusia Vladimir Putin

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW: Raja Salman aka tiba di Rusia dan bertemu tokoh pemerintah serta sektor swasta pada Kamis mendatang. Pihak Rusia menyabut baik kunjungan tersebut terkait pembahasan lebih lanjut kerja sama diantara keduanya.

“Persiapan untuk kunjungan Raja Salman telah memasuki tahap akhir," kata Dimitry Peskov, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, seperti dilansir dari Arab News (2/10).

 

Ia menambahkan, bahwa Arab Saudi memainkan peran penting sekaligus salah satu pemimpin dunia Arab. Harapan Rusia dalam kunjungan tersebut dapat memberi dorongan baru bagi perkembangan hubungan bilateral. Sebab hubungan keduanya dirasa lebih dari sekedar de facto. Selain itu, Rusia tertarik untuk berdiskusi dan turut menyelesaikan permasalahan di Timur Tengah, khususnya Suriah.

Andrey Baklanov, mantan duta besar Rusia untuk Arab Saudi dan presiden Asosiasi Diplomat Rusia, mengatakan, bahwa dia memiliki harapan tinggi untuk kunjungan tersebut. "Tingkat pembicaraan yang kita lakukan dengan Saudi di masa lalu, dan kerja sama mendatang memberi dorongan pada hubungan yang lebih stabil," kata Baklanov kepada Arab News.

Venyamin Popov, seorang diplomat Rusia bagian Dunia Islam, mengatakan, Arab Saudi dan Rusia telah memiliki paham yang sama, terutama di bidang energi. Ke depannya memiliki prospek yang bagus di bidang lain, salah satunya dalam kasus Suriah.

"Melalui kerja sama kami dengan Saudi, harga minyak telah mencapai 56 dollar per barel. Ini saling menguntungkan," katanya.

Nikolay Sukhov, peneliti di Institut Studi Oriental berpendapat, kedua negara harus mengatasi banyak hambatan sebelum mencapai kompromi. "Terlepas dari semua tantangan dan rintangan, ada cara dan sarana untuk mencapai kompromi melalui kerja sama bilateral," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement