Kamis 05 Oct 2017 15:31 WIB

Indonesia-Yordania Kerja Sama Penanggulangan Terorisme

Pelatihan penanggulangan terorisme
Foto: Pandega/Republika
Pelatihan penanggulangan terorisme

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi. Kedua Menlu sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam upaya penanggulangan terorisme. Pertemuan bilateral itu berlangsung di kantor Kementerian Luar Negeri Yordania pada Rabu (4/10),demikian keterangan pers Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Kamis (5/10).

Kedua menlu sepakat bahwa tantangan saat ini adalah adanya ancaman regionalisasi kelompok terorisme dengan banyaknya foreign terrorist fighters (FTF) yang kembali dari beberapa negara di Timur Tengah. Menlu RI menyampaikan tentang situasi di Marawi, Filipina yang merupakan salah satu contoh dari regionalisasi kelompok teroris. Sementara itu, Yordania merupakan salah satu negara yang warganya menjadi korban karena banyak warga Yordania yang bergabung menjadi FTF.

Untuk itu, kedua menlu menekankan pentingnya upaya bersama dalam bentuk kerja sama dan kemitraan untuk penanggulangan terorisme dan radikalisme. Terkait hal itu, Menlu RI mendorong untuk dimulai pembahasan nota kesepahaman kerja sama penanggulangan terorisme dan radikalisme.

Beberapa area kerja sama yang disebut kedua menlu penting untuk dilakukan dalam upaya penanggulangan terorisme, antara lain pertukaran informasi dan intelijen, pencegahan pendanaan bagi terorisme, penanganan FTF, program deradikalisasi dan dialog antarkepercayaan, serta peningkatan kapasitas.

"Peningkatan kapasitas otoritas keamanan dalam melawan terorisme dan radikalisme sangat penting, untuk itu saya mengundang penegak hukum Yordania untuk ke Jakarta Center for Law Enforcement Cooperation (JCLEC)," tutur Menlu Retno.

Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Yordania dimulai pada 1950. Kedutaan besar Indonesia di Amman, Yordania dibuka sejak 1985 sementara Yordania membuka kedutaannya di Jakarta pada November 1986.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement