Jumat 06 Oct 2017 09:03 WIB

Nobel Perdamaian, dari Gosip Hingga Ramalan Rumah Judi

Rep: Yeyen Rostiyani/ Red: Elba Damhuri
Salah satu sudut Kota Oslo di Norwegia.
Foto: pixabay
Salah satu sudut Kota Oslo di Norwegia.

REPUBLIKA.CO.ID, Pemenang Nobel Perdamaian 2017 akan diumumkan di Oslo, Norwegia, Jumat (6/10). Tahun ini, ada 318 kandidat yang dipilih oleh panel yang ditunjuk parlemen Norwegia.

Selain pemenang, daftar para nonime biasanya dirahasiakan sekurangnya selama 50 tahun. Namun, para nominator atau orang-orang yang mencalonkan mereka biasanya memberi bocoran para nomine yang mereka pilih. Tapi, tak jarang berita palsu pun beredar.

Menurut laman the Guardian, daftar nomine tahun ini--baik yang sudah dikonfirmasi kebenarannya atau sekadar gosip--menyebut nama Julian Assange yang dikenal karena Wikileaks, aktor Leonardo di Caprio, penyanyi David Bowie, Presiden Rusia Vladimir Putin, hingga Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Namun, Peace Research Institute Oslo di Norwegia maupun pasar taruhan ternyata memiliki sederet jagoan. Siapa sajakah mereka?

1. Mohammad Javad Zarif and Federica Mogherini

Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif dan Kepala kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini dinilai sebagai sosok yang berhasil mengunci kesepakan nuklir Iran. Di tengah ketegangan perang mulut antara AS dan Korea Utara terkait isu nuklir, bisa saja Zarif dan Mogherini dipilih sebagai simbol untuk mendukung pelarangan pengembangan senjata nuklir.

2. White Helmet dan ketuanya, Raed al Saleh

Kelompok yang memiliki nama resmi Syrian Civil Defense ini dipandang berjasa membantu warga sipil di Suriah yang tercerai berai oleh perang saudara selama enam tahun. Mereka dapat saja dipilih untuk mengakui pentingnya tugas kemanusiaan dan solidaritas sosial.

3. Can Dündar dan harian Cumhuriyet

Dundar dikenal sebagai kolumnis media sekuler Turki yang kini hidup dalam pengasingan di Jerman. Jika menang, Nobel akan menjadi pukulan bagi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

4. Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi

Komisi ini pernah meraih Nobel Perdamaian dua kali. Di tengah derasnya arus migrasi dan orang yang kehilangan tempat tinggal, pekerjaan Komisi ini mungkin saja dinilai layak diganjar Nobel. Kanselir Jerman Angela Merkel pun disebut-sebut sebagai salah satu nomine.

5. Paus Fransiskus

Ia menjadi salah satu pilihan favorit. Meski belum pernah ada Paus yang meraih Nobel Perdamaian, Paus Fransiskus dipandang layak dihadiahi Nobel karena pandangannya yang jelas dalam isu pengungsi, kemiskinan, keadilan sosial, dan perubahan iklim. Seorang anggota parlemen Norwegian bahkan mengaku menominasikan Paus Fransiskus karena ia satu di antara orang langka yang berani berhadapan dengan Donald Trump.

6. American Civil Liberties Union (ACLU)

ACLU semakin aktif sejak pelantikan Trump. Lembaga tersebut berkali-kali mengajukan peninjauan hukum terhadap keputusan Presiden Trump yang kontroversial. ACLU menggambarkan Trump sebagai penyebab tunggal krisis konstitusional.

Siapakah nomine yang Anda jagokan untuk Nobel Perdamaian 2017? Yang jelas, menurut the Sun, perusahaan taruhan William Hill mendeklarasikan Paus Fransiskus sebagai nomine terkuat.

"Anda bisa mengandalkan untuk tiga orang terkuat dalam taruhan. Taruhan terbesar jatuh pada Angela Merkel, sedangkan individu yang paling menarik perhatian para petaruh adalah Paus Fransiskus," ujar Rupert Adams, juru bicara William Hill.

Daftar 10 Pemenang Terakhir:

2016: Juan Manuel Santos (Colombia)

2015: Kuartet Dialog Nasional (Tunisia)

2014: Kailash Satyarthi (India) dan Malala Yousafzai (Pakistan)

2013: Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW)

2012: Uni Eropa

2011: Ellen Johnson Sirleaf dan Leymah Gbowee (Liberia), Tawakkul Karman (Yaman)

2010: Liu Xiaobo (Cina)

2009: Barack Obama (AS)

2008: Martti Ahtisaari (Finlandia)

2007: Al Gore (AS) and the Panel Antarpemerintah PBB untuk Perubahan Iklim

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement